Pidato Islami, Tema: Sebaik-baik Manusia (Khoirunnas)

Pidato merupakan kegiatan berbicara mengenai suatu topik yang dilakukan di depan umum. Biasanya pidato memiliki topik bahasan tersendiri, begitu juga dengan pidato Islami. Salah satu contoh topik yang bisa diambil adalah pidato Islami sebaik-baik manusia.

Pidato sangat berbeda dengan berbicara pada umumnya. Hal tersebut karena pidato memerlukan keahlian serta kesiapan tersendiri saat menampilkannya. Meskipun keduanya menggunakan verbal. Karena itulah ketika berpidato biasanya memiliki beberapa teknik serta pengetahuan yang lebih spesifik.

Contoh Tema Pidato: Pidato Islami Sebaik-Baik Manusia (Khoirunnas)

Pidato merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan tata bahasa yang teratur dan baik agar lebih mudah diterima oleh pendengarnya. Biasanya orang-orang yang melakukan pidato akan memberikan tema tersendiri bagi pendengarnya.

Biasanya di dalam isi pembicaraan pidato akan menjelaskan berbagai ide serta petunjuk. Selain itu isi pidato juga dapat memberikan nasihat kepada para pendengarnya. Isi dari pidato tersebut sangat bergantung pada kondisi yang ingin disampaikan.

Pada umumnya pidato akan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki peran penting. Dimana orang tersebut sangat dibutuhkan untuk menyalurkan sebuah pandangan dari sudut pandang mereka. Contohnya pidato dapat diberikan oleh kepala sekolah, presiden, ustadz, dan lain lain.

Sendiri memiliki beberapa jenis topik yang bisa dipilih, seperti pidato tentang kemerdekaan, pidato tentang pendidikan hingga pidato tentang ajaran agama. Pidato Islami merupakan pidato yang disampaikan dengan membahas berbagai hal yang ada dalam kaidah Islam.

Salah satu contohnya adalah sebaik-baik manusia atau khoirunnas. Berikut ini beberapa contoh pidato Islami sebaik-baik manusia yang dapat dijadikan referensi untuk berbicara di depan orang lain.

Baca: Ceramah Santri tentang Ilmu

1. Contoh Pertama

Contoh Pertama

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻓَﻀَّﻞَ ﺑَﻨِﻰ ﺁﺩَﻡَ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻤَﻞِ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻢِ… ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺠَﻢِ… ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻳَﻨَﺎﺑِﻴْﻊِ ﺍﻟْﻌُﻠُﻮْﻡِ ﻭَﺍﻟْﺤِﻜَﻢِ. ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kepada yang terhormat Al Mukarom sesepuh pondok Pesantren Ammanatul Ummah Surabaya, kemudian yang saya hormati seluruh guru serta tenaga pengajar yang ada di dalam pondok Pesantren Ammanatul Ummah Surabaya.

Serta yang selalu saya banggakan teman-teman seperjuangan yang selalu Istiqomah mencari ilmu. Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT dan telah memberikan sebuah kesempatan bagi kita sehingga dapat berkumpul di sini.

Serta sholawat serta salam mari kita berikan pada junjungan nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Para hadirin yang dimuliakan Allah, seperti yang kita tahu bahwa setiap manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang selalu membutuhkan satu sama lain dan tidak ada satupun seorang manusia yang mampu hidup serta mengerjakan segala hal secara sendiri.

Banyak hal yang harus dikerjakan secara bersama-sama dengan cara bergotong-royong. Karena itulah keterikatan antar manusia adalah fitrah, serta menjadi suatu hal yang lazim akan keberadaannya.

Allah SWT telah membuat manusia menjadi makhluk yang saling berkaitan dan saling membutuhkan. Setiap manusia wajib untuk saling membantu serta saling menolong apabila seseorang mengalami kesulitan.

خير الناس انفعهم للناس

Artinya:

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain..”[1]

Menjadi seorang manusia yang memiliki manfaat pada kehidupan sehari-hari merupakan salah satu ciri khairunnas, atau dalam bahasa Indonesia disebut manusia paling baik. Berbagai cara bisa dilakukan agar menjadi seorang khairunnas.

Rasulullah telah memberikan berbagai teladan yang bisa kita ikuti agar menjadi manusia khairunnas, baik secara perbuatan, lisan hingga sikap yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah. Salah satunya adalah anjuran agar saling mengingatkan antar sesama manusia.

Mengingatkan dalam mengerjakan sebuah kebaikan serta dapat mencegah segala perbuatan yang buruk. Istilah tersebut saat ini dikenal dengan kata amar ma’ruf dan nahyi munkar.

Semua hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT…  Menjadi manusia terbaik atau khairunnas merupakan cita-cita sempurna yang harus dimiliki oleh seluruh umat. Dan salah satu yang dapat membantu untuk mewujudkannya adalah dengan menjadi manusia yang bermanfaat.

Semakin orang tersebut memiliki manfaat maka akan semakin baik pula derajat kita. Dan juga sebaliknya semakin tidak bermanfaat maka hidup kita menjadi sumber mafsadat, sehingga kita akan merasa semakin buruk serta dijauhkan dari derajat manusia paling baik.

Pada era teknologi dan informasi yang sangat berkembang ini contohnya. Pada saat ini banyak sekali ditemukan contoh sederhana yang dapat memberi manfaat walaupun hal tersebut merupakan perilaku kecil atau tidak terlalu berpengaruh untuk kehidupan.

Semua hal tersebut merupakan bagian dari sebuah fenomena sosial yang saat ini sedang terjadi di masyarakat. Tentunya manusia paling baik adalah manusia yang selalu memberi manfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Sebagai manusia yang beriman sangat diwajibkan untuk memilih jalan kebaikan dalam segala situasi serta berada dalam kondisi apapun baik yang diinginkan maupun tidak diinginkan. Dari segala kebaikan yang sudah kita tanamkan tersebut akan memiliki beberapa manfaat.

Salah satunya adalah menghantarkan kita ke derajat manusia paling baik atau khairunnas. Dalam hal tersebut dijelaskan bahwa semua akan sejalan dengan konsep taqwa yang sudah ditetapkan oleh agama.

Jangan lupa untuk selalu bertakwa karena takwa adalah salah satu jalan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan segala berkah dan kemuliaan-Nya terhadap orang-orang yang berada di sini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca: Ceramah Santri tentang Cinta

2. Contoh Kedua

Contoh Kedua

Contoh kedua ini masih seputar pidato Islami sebaik-baik manusia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi wakafaa, wassholatu wassalaamu ‘alaa rosulihil musthofaa, wa’alaa aalihi wasohbihi wamanih tadaa, amma ba’du.

Segala puji serta rasa syukur yang selalu kita ucapkan untuk Allah SWT. Hanya kepada Allah SWT berhimpun pada keindahan, yang berasal dari petala bumi, Dia menciptakan nafas kehidupan yang berguna untuk kita.

Dia selalu menempatkan hambanya pada permukaan bumi sebagai generasi dan bangsa-bangsa keturunan nabi Adam Alaihissalam. Sholawat serta salam selalu kita haturkan pada junjungan nabi kita, Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hal yang menjadi fitrah seorang manusia adalah selalu condong dan berbuat kebaikan serta menjunjung tinggi kebenaran. Sehingga seseorang yang ingin mengajak mereka untuk berbuat jahat atau maksiat akan dengan cepat untuk mereka tolak

Karena di dalam hati nurani mereka pasti menolak. Salah satu contoh yang tidak baik untuk ditiru adalah mencuri, pemabuk hingga pezina. Karena mereka sudah mengetahui bahwa yang mereka lakukan adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Karena adanya fitrah manusia tersebut, banyak orang yang selalu ingin berbuat kebaikan dan menjadi individu yang terbaik. Dalam artian setiap hal yang dilakukan akan dikerjakan semaksimal mungkin agar terlihat menjadi manusia paling baik atau khairunnas.

Dalam hidup tentu harus memberikan berbagai manfaat bagi diri sendiri maupun orang orang yang ada di sekitar kita. Meskipun manfaat tersebut sangat kecil, hal tersebut sangat berguna dari wadah menjadi orang yang tidak memiliki manfaat.

Dengan demikian maka menjadi seorang manusia yang terbaik atau khairunnas adalah saat kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pidato Islami sebaik-baik manusia di atas dapat dijadikan referensi untuk berbicara di depan umum. Materi yang disampaikan pada pidato hendaknya harus sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki sumber referensi yang jelas agar informasi yang disampaikan tidak salah.

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.