Allahumma Yassir Wala Tu’assir: Tulisan Arab dan Artinya

Doa bisa dilakukan menggunakan bahasa apa saja. Namun memang disarankan agar berdoa dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami. Oleh sebab itu, jika seseorang melantunkan doa dalam bahasa Arab seperti allahumma yassir wala tu’assir, sebaiknya orang tersebut paham artinya terlebih dahulu.

Doa sendiri kalau dalam agama Islam merupakan ibadah dan doa yang disebutkan sebelumnya termasuk salah satu doa yang sangat populer khususnya di kalangan umat Islam. Doa tersebut biasa dilantunkan ketika seseorang berharap agar diberikan kemudahan oleh Allah SWT.

Tulisan Arab Allahumma Yassir Wala Tu’assir dan Artinya

Tulisan Arab Allahumma Yassir Wala Tuassir dan Artinya

Doa ini menjadi salah satu fasilitas yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Melalui doa ini pula, Allah SWT sebenarnya memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk meminta diberikan kemudahan dalam menjalankan suatu urusan.

Tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah SWT sudah berkehendak. Tentunya atas izin Allah SWT, suatu perkara yang tadinya terlihat sulit bisa menjadi lebih mudah. Tentunya juga ini harus diyakini oleh setiap muslim dan perlu ditanamkan bahwa segala sesuatu yang terjadi hanya kehendak Allah SWT.

Mengenai doa memohon kemudahan ini, ada dua redaksi yang berbeda, yakni allahumma yassir wala tu’assir itu sendiri dan Robbi, yassir walaa tu’assir. Meskipun redaksinya berbeda, pada intinya isi dalam kedua doa ini adalah sama.

Yakni sama-sama memohon dimudahkan dan dihindarkan dari kesulitan. Perbedaan kedua doa ini hanya terletak pada kata seruannya, yakni Allahumma dan Robbi. Allahumma artinya adalah ya Allah, sedangkan Robbi artinya adalah Ya Tuhanku.

Terlepas dari perbedaan redaksi ini, berikut tulisan Arab sekaligus arti dari doa versi redaksi pertama yang dimaksud.

اَللَّهُمَّ يَسِّرْ وَ لَا تُعَسِّرْ

Bacaan latinnya:  Allahumma yassir walaa tu’assir

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah dan janganlah engkau persulit”.

Baca: Doa Allahumma Firlahu Warhamhu Laki-Laki & Wanita

Makna Doa Allahumma Yassir Wala Tu’assir

Kalimat ini bisa disebut dengan doa karena di dalamnya ada kata seruan, kata perintah dan juga larangan. Kalau hendak dijabarkan satu per satu, maka dalam doa ini akan ada tiga kalimat (kalau dalam bahasa Indonesia adalah kata), yakni sebagai berikut:

  1.  Allahumma yang berarti ya Allah
  2. Yassir adalah kata perintah yang artinya adalah mudahkanlah
  3. Laa tu’assir.adalah kata larangan yang artinya jangan persulit

Kata yassir dan laa tu’assir walaupun merupakan perintah serta larangan, tetap kalimat ini dikatakan sebagai doa. Pasalnya, kata perintah serta larangan tersebut berasal dari manusia yang rendah kepada Allah SWT dzat yang Maha Tinggi, sehingga sifatnya juga berupa permohonan.

Lain halnya dengan perintah dan larangan yang asalnya dari pihak yang kedudukannya lebih tinggi ditujukan kepada pihak yang kedudukannya lebih rendah. Maka yang seperti ini bersifat perintah atau instruksional.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka bisa diketahui bahwa kalimat allahumma yassir wala tu’assir termasuk permohonan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam menghadapi urusan serta tidak diberikan kesulitan.

1. Tidak Diperbolehkannya Berdoa dengan Kalimat Tersebut

Memohon atau berdoa kepada Allah SWT termasuk ibadah yang bernilai kebaikan. Namun, kalimat yang memiliki arti ‘Ya Allah, mudahkanlah urusanku dan jangan Engkau persulit’ ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa ini bukanlah doa.

Memang doa tersebut dimaksudkan agar Allah SWT membuka pintu kemudahan sekaligus menutup pintu kesulitan dalam permasalahan yang tengah dihadapi. Namun, adanya kalimat ‘jangan Engkau persulit’ memberikan kesan bahwa orang yang berdoa tengah berprasangka buruk kepada Allah SWT.

Potongan kalimat itu juga memberikan kesan bahwa seakan-akan Allah SWT mempersulit hamba-Nya dan Allah SWT tidak memberikan kemudahan pada urusan tersebut. Namun pada kenyataannya, Allah SWT selalu mempermudah hamba-Nya.

Bahkan Allah SWT memberikan cobaan yang sanggup dipikul oleh hamba-Nya tersebut. Inilah alasannya mengapa ada yang tidak menganjurkan untuk mengucapkan kalimat ini saat memohon kemudahan pada Allah SWT.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah Allah SWT selalu memberikan hal-hal yang baik kepada hamba-Nya. Sementara jika ada keburukan yang menimpa seorang hamba, sejatinya keburukan itu diakibatkan oleh dirinya sendiri.

Baca: Allahumma Shoyyiban Nafi’an

2. Diperbolehkannya Berdoa dengan Kalimat Tersebut

Meskipun ada yang tidak menganjurkan berdoa dengan kalimat sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, ada juga yang berpendapat bahwa berdoa dengan kalimat ini juga tidak ada salahnya. Alasannya adalah karena kesulitan serta kemudahan itu datangnya dari Allah SWT.

Allah SWT pastinya juga memahami bahwa yang dimaksudkan yassir walaa tu’assir dalam doa ini juga dimaksudkan sebagai permohonan agar dimudahkan urusan, bukannya mengancam.

Hanya saja kalau memang ragu untuk membacanya, ada doa lain yang bisa dipanjatkan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw. Doa ini berdasarkan sebuah hadits dimana disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda kepada para sahabat kalimat doa yang bisa diucapkan saat dalam kesulitan.

hadist allohumma yassir wala tuassir

Doa yang dimaksud ini adalah sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Artinya: Ya Allah, tak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan yang sulit bisa Engkau permudah bila Engkau kehendaki untuk mudah.

Doa ini bisa diucapkan saat menghadapi kesulitan sebagai pengganti dari allahumma yassir wala tu’assir. Dan memang sudah selayaknya pula memohon kemudahan hanya kepada Allah SWT. Hanya saja mau menggunakan redaksi yang mana, ini terserah pada individu masing-masing.

3. Sejarah Kalimat Allahumma Yassir Wala Tu’assir

Kalau memang tidak dianjurkan untuk menggunakan kalimat ini saat berdoa, lantas bagaimana sampai kalimat ini keluar atau ada? Ternyata ada sejarah khusus mengenai kalimat yang memiliki arti ‘Ya Allah permudahlah dan jangan dipersulit’ ini.

Sejarah tersebut berkaitan dengan Nabi Muhammad Saw yang menyeru orang yang berdakwah atau penyebar agama Islam. Dari seruan ini bisa diketahui bahwa sebenarnya doa yang cukup populer di kalangan umat Islam ini adalah nasehat dari Nabi Muhammad Saw.

Nasehat ini diberikan kepada para pendakwah yang mensyiarkan agama Islam. Berdasarkan nasehat ini pula, Nabi Muhammad Saw mengajarkan supaya para pendakwah ini mempermudah ajaran Islam. Tidak diperkenankan untuk mempersulitnya, menakut-nakuti, mengancam atau membawa kabar buruk.

Sebaliknya, dakwah agama Islam sebaiknya disampaikan dengan ramah dan suka cita. Ini juga yang menjadi alasan mengapa kalimat yang memiliki arti ‘Ya Allah mudahkanlah dan jangan dipersulit’ dianggap kurang pantas jika dijadikan sebagai doa.

Baca: ‘Barakallahu Laka’ Doa untuk Pengantin

Allahumma Yassir Wala Tu’assir Dibaca Kapan?

Allahumma Yassir Wala Tu’assir Dibaca Kapan

Kalau memang yakin akan berdoa dengan kalimat yang memiliki arti ‘Ya Allah, permudahlah dan jangan dipersulit’ ini, Anda bisa mengucapkannya saat merasa kesulitan. Doa ini bisa sekaligus diniatkan sebagai salah satu bentuk ikhtiar supaya diberikan kelancaran dalam menjalani berbagai kegiatan.

Mengenai kapan tepatnya waktu untuk membaca doa ini, kembali perlu diketahui bahwa berdoa itu secara umumnya bisa dilakukan kapan saja. Kecuali saat Anda berada di tempat-tempat yang sebaiknya tidak disebutkan asma Allah SWT seperti ketika di toilet.

Sertai doa ini dengan niat memohon perlindungan kepada Allah SWT supaya Dia memberikan pertolongan. Karena bagaimanapun juga, pertolongan dari Allah SWT yang bisa menyelamatkan.

Lalu kalau memang Anda tidak yakin berdoa dengan kalimat ini dengan alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa diganti dengan doa lain yang juga sudah disebutkan di atas.

Pada akhirnya, mau berdoa dengan redaksi yang mana, mau menggunakan kalimat allahumma yassir wala tu’assir atau kalimat yang lainnya, ini terserah kepada Anda. Namun yang pasti adalah, berdoa itu hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Sebab, hanya Allah SWT yang berkuasa atas terjadinya segala sesuatu termasuk memberikan kemudahan pada urusan yang dikhawatirkan. Wallahu a’lam bish shawab.

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.