Biaya Kuliah di Mesir: Jalur Beasiswa dan Non-Beasiswa

Bagi para santri maupun siswa yang ingin mendalami ilmu keislaman secara bersanad, biasanya Univeristas Al Azhar mesir menjadi primadona dan magnet besar untuk menimba ilmu di dalamnya. Maka, informasi biaya kuliah di mesir pasti jadi hal yang dicari.

Hal ini sangatlah wajar, sebab Al Azhar memang memiliki banyak keutamaan dan kelebihan dibandingkan universitas islam lain yang ada di dunia. Bahkan bisa dikatakan jika kiblat kaum muslimin dalam shalat adalah Ka’bah, maka kiblat pendidikan islam di dunia adalah Universitas Al Azhar.

Jika Anda adalah salah satu orang yang bermimpi untuk berkuliah disana, maka tentu Anda harus mempersiapkan segalanya. Dari mulai persiapan secara mental maupun biaya kuliah di mesir. Selain itu tentu Anda juga mesti mengetahui berbagai jalan dan prosedur yang harus ditempuh untuk bisa kuliah disana, karena bagaimana mungkin kita bisa kuliah disana kalau tidak tahu jalan dan prosedurnya.

Nah, di artikel ini kami akan sedikit mengulas mengenai berbagai jalur dan cara yang dapat Anda tempuh untuk menggapai impian yang ada harapkan. Penasaran kan? Berikut ulasannya!

Biaya Kuliah di Mesir Jalur Beasiswa

Tentu kita sudah mafhum, bahwa beasiswa adalah jalur yang paling diharapkan siapapun yang ingin berkuliah, baik berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab jika Anda mendapat beasiswa maka Anda akan mendapatkan berbagai keuntungan yang tidak akan didapatkan mahasiswa yang lain.

Mengenai keuntungan yang akan didapatkan antara lain: mendapat pembebasan biaya secara penuh untuk dapat kuliah di Al-Azhar, mulai dari bebas biaya pemberkasan, keberangkatan, biaya asrama, bahkan dapat uang saku perbulan, hingga liburan gratis ke tanah air.

Adapun jalur beasiswa yang tersedia untuk bisa berangkat ke Negeri Kinanah adalah:

Kementerian Agama RI

Setiap tahunnya, Kemenag melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam rutin mengadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru bagi setiap siswa ataupun santri yang ingin berkuliah di Timur Tengah dengan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Indonesia. Untuk memperjelas cara mendapatkan beasiswa ini, berikut rinciannya:

  • Pelaksanaan Seleksi: Diantara Bulan Mei-Juni
  • Lokasi pelaksanaan: Di berbagai Universitas Negeri Islam (UIN) yang ditunjuk oleh Kemenag. Seperti UIN Sunan Gunung Djati, UIN Walisongo, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sunan Ampel, UIN Sunan Kalijaga, dsb.
  • Materi seleksi: Ujian tulis berbahasa arab berupa soal pilihan ganda mengenai Nahwu, Sharaf, Mufradat, dan Qirooah. Kemudian bagi yang nilainya mencukupi, maka akan dilaksanakan tes lisan berupa tes wawasan kebangsaan, tes hafalan Qur’an, dan tes kemampuan membaca kitab kuning.
  • Persyaratan: Merupakan Siswa/i yang memiliki ijazah SMA/Aliyah/Sederajat dengan usia ijazah tidak boleh lebih dari 3 tahun.
  • Jurusan: Hanya bisa memilih jurusan diantara 4 fakultas keislaman yaitu: Ushuluddin, Syariah, Bahasa Arab, dan Dirasah Islamiyah.
  • Kuota: 20 orang

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Merupakan beasiswa kuliah ke Mesir yang merupakan hasil kerjasama antara PBNU dengan Universitas Al Azhar. Program beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan tsaqafah keilmuan bagi para kader muda Nahdlatul Ulama. Untuk memperjelas cara mendapatkan beasiswa ini, berikut rinciannya:

  • Pelaksanan seleksi: April-Juni
  • Lokasi pelaksanaan: Gedung PBNU Jakarta
  • Materi seleksi: Ujian tulis menggunakan bahasa Arab dengan materi Nahwu, Sharaf, Insya, Balaghah, pengetahuan keislaman, dan terjemah Indonesia-Arab dan Arab-Indonesia. Selain itu ada ujian lisan berupa percakapan bahasa Arab, tes hafalan Qur’an minimal 5 juz dan membaca serta memahami teks kitab kuning.
  • Persayaratan: Bagi setiap kader muda Nahdlatul Ulama
  • Jurusan: Bebas memilih semua jurusan yang ada di Al Azhar, baik jurusan ilmu umum maupun ilmu keagamaan.
  • Kuota: 30 orang

Kedutaan Besar Mesir di Jakarta

Merupakan beasiswa yang dibuka oleh Kedutaan Besar Mesir bagi setiap pelajar Indonesia yang ingin berkuliah secara gratis di Mesir. Untuk memperjelas cara mendapatkan beasiswa ini, berikut rinciannya:

  • Pelaksanaan seleksi: Oktober, Mei-Juni
  • Lokasi pelaksanaan: Kantor Kedutaan Besar Mesir di Jakarta
  • Materi seleksi: Menulis esai (temanya ditentukan panita) berbahasa Arab. Kemudian setelah itu akan ada tes wawancara bagi peserta yang esainya diterima.
  • Persayaratan: Merupakan siswa/i lulusan SMA/MA/sederajat.
  • Jurusan: Hanya bisa memilih jurusan diantara 4 fakultas keislaman yaitu: Ushuluddin, Syariah, Bahasa Arab, dan Dirasah Islamiyah.
  • Kuota: 20 orang

Pesantren Gontor

Merupakan beasiswa hasil kerjasama Ponpes Gontor dengan Universitas Al Azhar Mesir. Karenanya beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi santri Gontor yang tersebar di berbagai kampusnya yang ada di Indonesia.

  • Pelaksanaan seleksi: April-Juni
  • Lokasi pelaksanaan: Kampus Pusat Pondok Pesantren Darussalam Gontor
  • Materi seleksi: Tes lisan dan tulisan meliputi pelajaran Bahasa Arab (Nahwu, Shorof, dan Tamrin Lughoh).
  • Persayaratan: Merupakan santri lulusan Gontor.
  • Jurusan: Bebas memilih semua jurusan yang ada di Al Azhar, baik jurusan ilmu umum maupun ilmu keagamaan.
  • Kuota beasiswa: 80 orang

Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPDP) Jawa Timur

Merupakan beasiswa ke Mesir yang diselenggarakan oleh LPDP Jawa Timur sejak tahun 2020. Program beasiswa ke Mesir ini merupakan pengembangan dari Program Beasiswa kuliah di dalam negeri yang telah berlangsung sejak tahun 2006. Untuk memperjelas cara mendapatkan beasiswa ini, berikut rinciannya:

  • Pelaksanaan seleksi: Mei-Juni
  • Lokasi pelaksanaan: Jawa Timur
  • Materi seleksi: Tes lisan dan tulisan meliputi tes kemampuan Bahasa Arab dan Inggris, wawasan kebangsaan, pemahaman kitab Kifayatul Akhyar, dan hafalan Qur’an minimal 2 juz.
  • Persayaratan: Merupakan warga Jawa Timur yang dibuktikan dengan KTP, merupakan santri dari pesantren yang telah memiliki nomor induk pesantren di Kemenag, dan memilki ijazah Muadalah Ula atau Diniyah Formal Ula atau Madrasah Aliyah yang berada di bawah Pondok Pesantren.
  • Jurusan: Hanya bisa memilih jurusan diantara 4 fakultas keislaman yaitu: Ushuluddin, Syariah, Bahasa Arab, dan Dirasah Islamiyah.
  • Kuota: 50 orang

Biaya Kuliah di Mesir Jalur Non Beasiswa

Setelah tadi kita mengulas jalur beasiswa, kini saatnya kita mengulas jalur yang kedua yaitu Jalur Non Beasiswa. Sesuai namanya jalur ini tentu merupakan jalur reguler yang bisa ditempuh oleh para siswa/i yang memiliki impian untuk bisa melanjutkan studynya di Negeri Piramida.

Berkuliah ke Mesir melalui jalur ini memang tidak sesulit seperti melewati Jalur Beasiswa, karena Anda tidak perlu memiliki kemampuan yang sudah expert seperti siswa/i yang menempuh jalur beasiswa. Hanya saja tentu ketika Anda memilh jalur ini, maka Anda mesti menyiapkan dana yang tidak sedikit.

Karena nantinya Anda harus menyiapkan segala persiapan akomodasi, dan berbagai biaya lainnya menggunakan dana pribadi. Untuk lebih lengkapnya mengenai jalur ini, berikut ulasannya!

Jalur Kementerian Agama RI

Setiap tahun Kemenag tidak hanya membuka jalur beasiswa, tapi juga membuka jalur non beasiswa bagi siswa/i yang ingin melanjutkan studnya di Negeri Fir’aun. Mengenai teknis pelaksanaannya sama persis dengan Jalur Beasiswa Kemenag yang sudah kami bahas di bagian awal tulisan ini. Nah adapun rincian kuota yang diterima dan biaya yang mesti disediakan adalah:

  • Kuota: 1000-1500 siswa/i
  • Biaya pemberangkatan: Rp. 14.000.000 – 16.000.000

Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA)

PUSIBA adalah cabang dari Markaz Syaikh Zayed yang ada di Mesir. Markaz Syaikh Zayed sendiri adalah lembaga pendidikan Bahasa Arab yang langsung berada di bawah Universitas Al Azhar. Lembaga ini bertujuan untuk mengajarkan Bahasa Arab bagi mahasiswa asing yang akan melanjutkan study di Al Azhar.

FYI, seluruh calon mahasiswa/i baik yang menempuh jalur beasiswa/non beasiswa harus menempuh pendidikan Bahasa Arab terlebih dahulu di Markaz Syaikh Zayed sebelum memasuki masa perkuliahan. Jika belum menyelesaikan pendidikan Markaz, maka calon mahasiswa belum boleh mengikuti perkuliahan di Al Azhar.

Nah sebagai cabang dari Markaz Syaikh Zayed, PUSIBA pun melakukan hal yang sama. Nantinya jika Anda mengikuti PUSIBA, maka tidak akan ada seleksi terlebih dahulu untuk masuk Al Azhar. Jadi nantinya setelah Anda lulus dari PUSIBA, maka otomatis Anda langsung diterima sebagai Mahasiswa Al Azhar.

Hanya saja nanti sebelum mulai pembelajaran di PUSIBA, Anda akan terlebih dahulu mengikuti tes penempatan level. FYI, terdapat 7 level kemahiran berbahasa yang akan ditempuh. Nantinya setiap peserta akan ditempatkan di level sesuai dengan hasil tes penempatan level. Adapun rincian dari jalur ini:

  • Pendaftaran: Bulan Juni dan Oktober (dibuka 2 kali setiap tahunnya)
  • Pelaksanaan: Juni-Desember dan November-Mei
  • Kuota: Tidak ada batasan
  • Biaya penempatan level: Rp. 1.350.000
  • Biaya daftar ulang: Rp. 2.000.000
  • Biaya per level: Rp. 4.900.000 (mencakup biaya pendidikan, makan, biaya asrama selama sebulan).
  • Waktu perlevel: 4-6 minggu. FYI, karena saat ini masih pandemic maka pembelajaran dilakukan secara daring. Dan biayanya hanya sekitar: Rp. 1.650.000
  • Biaya pemberangkatan: Rp. 14.000.000 – 16.000.000

Biaya hidup Mahasiswa di Mesir

Mengenai biaya hidup Anda selama sebulan di Mesir, hal ini nantinya tergantung dari gaya hidup dan kebutuhan Anda selama disana. Jika Anda ingin mendapatkan tempat tinggal yang mewah, makanan khas Indonesia, kuota yang berlimpah, dsb, maka tentu Anda butuh biaya yang besar. Tapi jika Anda bisa mengirit pengeluaran, maka biaya hidupnya terbilang murah. Itu semua tergantung pilihan Anda masing-masing.

Namun bisa dikatakan biaya hidup di Mesir tidak jauh berbeda dengan biaya hidup seperti di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan lebih murah jika Anda mampu mengatur keuangan dengan baik. Untuk lebih memperinci mengenai biaya hidup di Mesir secara normal, berikut rinciannya:

  • Biaya sewa kamar: 500 – 1500 EGP per bulan (tergantung jenis kamar yang diambil
  • Biaya makan: 5 EGP sekali makan (bila beli di warung khas Mesir). Kami sarankan lebih baik memasak sendiri karena bisa menekan pengeluran untuk makan
  • Uang jajan: 300 – 1000 EGP (sesuai gaya hidup)
  • Harga Kuota: 20 EGP/GB. Kami sarankan untuk kuota lebih baik memasang wifi karena harganya lebih murah.
  • Biaya tak terduga: 100 EGP – 250 EGP
  • Biaya transportasi: Menyesuaikan

Nah FYI, Mesir menggunakan mata uang yang bernama Pound Mesir. Yang mana menurut kurs hari ini, 1 Pound Mesir sekitar 900 rupiah. Jadi jika misalnya biaya hidup Anda di Mesir sebesar 1500 EGP, maka tiap bulan mesti menyiapkan biaya sebesar Rp. 1.350.000. Bagaimana, murah kan? Tapi ini sekali lagi kembali dari pilihan Anda masing-masing ya…

Kemudian sedikit informasi tambahan, bagi seluruh calon mahasiswa yang menempuh jalur beasiswa maupun non beasiswa (selain jalur PUSIBA), maka semuanya wajib mengikuti matrikulasi bahasa terlebih dahulu yang dilaksanakan di Markaz Syaikh Zayed. Untuk teknisnya sama persis (hanya saja tidak berasrama) dengan apa yang sudah kami jelaskan di poin PUSIBA.

Adapun biaya untuk mengikuti matrikulasi bahasa ini adalah gratis bagi penerima beasiswa. Adapun yang non beasiswa harus membayar sebesar 720 EG (650.000) per levelnya.

Baca juga: Pesantren Mahasiswa di Indonesia

Secara berkala, kami mengadakan Program Singkat Pengenalan dan Persiapan Kuliah ke Mesir dengan pengisi langsung Para Masisir yang sekarang aktif menjadi mahasiswa di Mesir. Isi programnya meliputi:

  • Try Out tes Kemenag
  • Pembahasan soal tes Kemenag
  • QNA seputar kehidupan Masisir
  • dan sebagainya.

Program ini sudah kami laksanakan 1 batch dan akan kami rutin laksanakan. Jika kamu tertarik ikut, isi dulu waiting list disini: Waiting List Program Masisir.

Kalau sudah isi, tunggu nanti kami kabari lewat WA untuk pembukaan batch 2.

Nah, itulah informasi lengkap seputar biaya kuliah di mesir beserta biaya hidupnya. Semoga bermanfaat ya!

Baca juga:

Mengenal Fakultas & Jurusan di Universitas Al Azhar Mesir

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.