Anda sedang mencari informasi seputar Pondok Pesantren Al Bahjah? Jika iya Anda datang ke tempat yang tepat. Kami telah mengumpulkan berbagai data mengenai Ponpes Al Bahjah. Semoga bermanfaat ya!

Daftar Isi

Sekilas Pesantren Al Bahjah

Pondok Pesantren Al Bahjah didirikan oleh salah satu ulama kharismatik Asal Cirebon yaitu Buya Yahya. Beliau mendirikan pesantren yang berfokus kepada tahfidz ini sejak tahun 2006. Akan tetapi peresmiannya baru dilakukan 4 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2010. Kala itu pesantren ini diresmikan oleh guru Buya Yahya yaitu Habib Abdullah bin Muhammad Baharun

Awal mula berdirinya Al-bahjah berangkat dari niat Buya Yahya yang ingin memondokan putri beliau Zahro, yang mana pada waktu itu zahro berusia sekitar 9 thn. Ketika itu Buya Yahya meminta izin kepada guru beliau yaitu Habib Abdullah bin Muhammad Baharun yang berada di negri Yaman agar diperkenankan zahro untuk mondok disana, akan tetapi Habib Abdullah tidak mengijinkannya, melainkan beliau menyarankan kepada Buya yahya agar mendatangkan guru Al-Quran untuk mengajarkan Al-Qur’an.

Pada waktu itu Buya yahya langsung mencarikan Zahro teman untuk belajar dan menghafal Al Qur’an di Pesantren Al Bahjah. Teman-temannya tersebut ambilkan dari anak-anak dari orang-orang pondok yang yang punya putra-putri, lalu datanglah teman-teman zahro 5 orang yaitu laila, Nurul, Abdi, Abiyu, dan Mahda ke Pesantren Al Bahjah

Seiring berjalannya waktu lalu datanglah pengajar Tahfidz Al-quran yang mengajarkan anak-anak mengahafal Al-Qur’an. Dengan bertambahnya waktu, dari hari kehari, minggu ke minggu, bulan kebulan, dan tahun ketahun, Pesantren Al-Bahjah semakin dikenal luas oleh orang-orang mulai dari Cirebon sampai keluar kota bahkan sampai keluar negri, hal ini karena Al-bahjah berbeda dengan pondok Tahfidz pada umumnya. Yang jadi pembeda adalah santri di Al Bahjah di mulai dari anak-anak kecil usia 8 thn sampai14 thn.

Biografi Pendiri

Yahya Zainul Ma’arif atau yang lebih masyhur dengan sebutan Buya Yahya lahir di Blitar pada tanggal 10 Agustus 1973. Beliau dikenal sebagai seorang dai dan ulama kharismatik nan disegani dari Kota Udang. Buya Yahya menyelsaikan SD-SMP di kota kelahiran, kemudian beliau menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh KH. Sholeh Imron Mahbub, Blitar.

Selesai di Blitar dilanjutkan ke Bangil Pasuruan di Pesantren Darullughah Wadda’wah, di bawah asuhan Al Murobbi Al Habib Hasan Bin Ahmad Baharun tahun 1988-1993. Sebagai masa khidmatnya beliau juga mengajar di sana pada tahun 1993-1996. Pada tahun 1996 itu juga sang guru Al-Murobbi Al-Habib Hasan Baharudin mengutus Buya Yahya ke Universitas Al-Ahgaff hingga 2005.

Sembilan tahun di Yaman belajar fiqih diantaranya kepada Mufti Hadramaut Syekh Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad Al Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali Masyur Bin Hafidz.

Selain konsen pada dunia Dakwah dan Ibadah, pesantren Al-Bahjah juga ikut andil dalam membangun perekonomian Indonesia.

Terbukti, Pesantren Al-Bahjah memiliki banyak jenis usaha. Beberapa usaha yang dijalankan oleh Pesantren Al-Bahjah antara lain:

Minimarket AB Mart
Al-Bahjah Tour & Travel
Sekolah Dasar Islam Qur’ani (SDIQu) Al-Bahjah
Radio_QU
dan masih banyak lagi.

Kurikulum Pesantren

Secara umum, kurikulum di Pesantren Al Bahjah menyesuaikan dengan jenjang atau program yang diambil. Di Al Bahjah sendiri kini tersedia jenjang pendidikan formal yang cukup lengkap. Yaitu mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Sebagai lembaga pendidikan formal, tentu saja menerapkan Kurikulum DIKNAS. Selain itu tentu saja dengan tidak melupakan tambahan kurikulum bernafaskan islam. Karena itu tidak perlu risau dengan pendidikan formal yang ada di Al Bahjah.

Namun memang jika diperhatikan lebih jauh sisi kuat di pesantren Al Bahjah adalah tahfidz Quran yang dimulai pada usia 7 tahun hingga 15 tahun. Atau jenjang sekolah dasar hingga jenjang lulus SMP. Target dari SD-SMP itu kalau ditotal mampu menghafal 30 juz. Secara waktu juga rasional. Delapan tahun mampu menghafal 30 Juz disertai dengan pendidikan formal akan menghasilkan hafalan yang baik. Nantinya alokasi waktu untuk tahfidz Quran sekitar dua jam sehari.

Kemudian terdapat juga Program Pendidikan Tafaqquh. Program Tafaqquh Al-Bahjah adalah program pendidikan pesantren dengan sistem muqim untuk santri putra dan putri dengan jenjang usia pendidikan menengah keatas, fokus pendidikan pada program agama mencakup Bahasa Arab, Fiqih, Aqidah dan Akhlaq. Jadi setelah hafal Al Qur’an, santri yang berada di Al Bahjah sejak usia dini dapat melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari ilmu-ilmu keislaman pada Program Tafaqquh.

Kehidupan Santri

Secara umum kehidupan santri di Pesantren Al Bahjah dapat digambarkan dengan jadwal kegiatan di bawah ini:

03.00 – 03.15 Qiyamullail
03.15 – 03.25 Shalat sunnah tahajud
03.25 – 03.50 Wirdul faith & Membaca Surat Waqiah
03.50 – 04.00 Sholat sunnah Istikhoroh, hajat, witir
04.00 – 04.30 Hafalan Murodat /Murojaah Hafalan
04.30 – 04.40 Sholat sunnah Qobliyah shubuh & Do’a Fajar
04.40 – 05.00 Shalat Shubuh berjamaah
05.00 – 05.45 Kegiatan Tahfidzul Quran
05.45 – 06.00 Tandzif sekitar Gedung Boarding
06.00 – 06.25 Mandi Pagi
06.25 – 06.30 Shalat sunnah Duha
06.30 – 06.50 Makan Pagi (Futur)
06.50 – 12.00 Berangkat ke sekolah & belajar
12.00 – 12.45 Istirahat tidur siang (Qoilullah)
12.45 – 13.10 Shalat Dzuhur berjamaah
13.10 – 13.35 Makan siang (Ghoda)
13.35 – 16.00 Berangkat sekolah & Belajar
16.00 – 16.15 Persiapan Shalat Ashar & qobliyah
16.15 – 16.30 Shalat Ashar berjamaah
16.30 – 16.45 Piket
16.45 – 17.45 Istirahat & Mandi
17.45 – 18.00 Persiapan Maghrib & Sholat sunnah qobliyah
18.00 – 18.25 Shalat Maghrib & Dzikir
18.25 – 19.20 Dars Diniyah
19.20 – 19.45 Makan malam (Asya)
19.45 – 20.00 Qobliyah Isya, Shalat Isya & ba’diyah
20.00 – 21.00 Tahfidzul Qur’an
21.00 – 21.50 Belajar umum
21.50 – 22.00 Periapan Tidur
22.00 – 03.00 Istirahat Tidur