Lirik Sholawat Badar: Sholatullah Salamullah (Arab, Latin, dan Artinya)

Membaca sholawat adalah suatu hal yang sangat baik. Sholawat ini sendiri bermacam-macam, ada yang pendek dan ada juga yang panjang. Salah satu macam sholawat tersebut adalah sholawat Badar. Populernya sholawat ini membuat banyak orang hafal dengan lirik sholawat Badar.

Bagi yang belum hafal pun tidak perlu khawatir karena ada banyak referensi yang mencantumkan lirik sholawat satu ini. Sebagaimana sholawat lainnya, dalam sholawat Badar terkandung puji-pujian kepada Nabi Muhammad Saw.

Tidak hanya itu, sholawat ini juga menyebutkan para sahabat yang ikut gugur dalam perang Badar memerangi kaum kafir. Kini, sholawat Badar sudah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia dan biasanya dikreasikan dan dibawakan dan berbagai jenis lagu.

Lirik Sholawat Badar: Sholatullah Salamullah (Arab, Latin dan Artinya)

صَـلَاةُ اللهِ سَـلَامُ الله # عَـلَى طَـهَ رَسُـوْلِ الله

صَـلَاةُ اللهِ سَـلَامُ الله #  عَـلَى يـس حَبِيْـبِ الله

تَوَسَّـلْنَا بِـبِـسْـمِ الله #  وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ الله

وَكُــلِّ مُجَـاهِـدٍ لله # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلأُمـَّة # مِـنَ اْلأَفـَاتِ وَالنِّـقْـمَة

وَمِنْ هَـمٍّ وَمِنْ غُـمَّـة # بِاَ هْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ # جَـمِيْعَ اَذِيـَّةٍ وَاصْرِفْ

مَـكَائِـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ # بِاَ هْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا # مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا

وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا # بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ # وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ

وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ # بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

وَكَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَا الْعُـمْرِ # وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَا الْفَـقْـرِ

وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ # جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ

فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ # بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

أَتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ # وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ

فَوَسِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ # بَلِ اجْعَلْـنَا عَلَى الطَّيْبـَةْ

اَيـَا ذَا الْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ # بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَاتِى

اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

اِلهِـى اغْفِـرْ وَأَكْرِمْنَـا # بِـنَيـْلِ مـَطَالِبٍ مِنَّا

وَدَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

اِلهِـى أَنْتَ ذُوْ لُطْـفٍ # وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ

وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ # بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرٍ

وَآلِ سَـادَةٍ غُــــرِّ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَلله

Baca: Lirik Bacaan Sholawat Syifa Tibbil Qulub

Lirik Sholawat Badar (Latin)

Shalaatullaah Salaamul laah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamulleah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah
Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah
Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah
Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif
Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa
Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Wakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat
Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah

Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri
Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Laqad Dlaaqat’Alal Oalbi Jamii’ul Ardli Ma’ Rahbi
Fa Anji Minal Balaas Sha’bi Bi Ahlil Badri Yaa A,llaah

Atainaa Thaalibir Rifdi Wajullil Khairi Was Sa’di
Fawassi’ Minhatal Aidii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Falaa Tardud Ma’al Khaibah Balij’Alnaa’Alath Thaibah
Ayaa Dzal ‘lzzi Wal Haibah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Wain Tardud Faman Ya-Tii Binaili Jamii’i Haajaati
Ayaa jalail mulimmaati Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
llaahighfir Wa Akrimnaa Binaili Mathaalibin Minnaa
Wadaf i Masaa-Atin ‘Annaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah


llaahii Anta Dzuu Luthfin Wadzuu Fadl-Lin Wadzuu ‘Athfin
Wakam Min Kurbatin Tanfii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Washalli ‘Alan Nabil Barri Bilaa ‘Addin Walaa Hashri
Wa Aali Saadatin Ghurri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Arti Sholawat Badar

Rahmat dan keselamatan Allah,
Semoga tetap untuk Nabi Thaaha utusan Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah,
Semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah’

Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”,
Dan dengan Nabi yang menuniukkan lagi utusan Allah,
Dan seluruh.orang yang beriuang .karena Allah,
Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.

Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan ummat,
Dari bencana dan siksa,
Dan dari susah dan kesemPitan,
Sebab berkahnya sahabat ahli bariar ya Allah’

Ya AIlah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang menyakitkan,
Dan semoga Engkau (Allah) meniauhkan tipu dan daya musuh-musuh,
Dan semoga Engkau mengasihi kami,
sebab berkahnya sahabat Ahli Badar Ya Allah.

Ya Allah, semoga Engkau menghilangkan beberapa kesusahan
Dari orang-orang yang berma’siat dan semua kerusakan,
Dan semoga Engkau hitangkan semua bencana dan wabah penyakit’
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah

Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil,
Dan sudah beberapa dari kehinaan yang dihilangkan,
Dan sudah banyak dari ni’mgt yang telah sampai,
Sebab berkahnya sahabal ahli Badar ya Allah’

Sudah berapa kati Engkau (Allah) memberi kekayaan orang yang makmur,
Dan berapa kati Engkau (Allah) memberi nikmat kepacla orang yang fakir,
Dan berapa kali Engkau (Allah) mengampuni orang yang berdosa,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas ini;
karena banyakhya marabahaya yang mengerikan,
Dan malapetaka yang menghancurkan,
semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang mengerikan,

Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.’

Kami datang dengan memohon pemberian/ pertolongan
Dan memohon agungnya kebaikan dan keuntungan
Semoga Allah meluaskan anugerah (keni’matan) yang melimpah-limpah.
Dari sebab berkahnya ahli Badar ya Allah.

Maka ianganlah Engkau (Allah) menolak kami menjadi rugi besar,
Bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik, dan selalu bersuka ria.
Wahai Dzat yang punya keagungan (kemenangan) dan Prabawa,
Dengan sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Jika Engkau (Allah) terpaksa menolak hamba, maka kepada siapakah
kami akan datang mohon dengan mendapat semua hajat kami;
Wahai Dzat yang menghilangkan beberapa bencana dunia dan
akhirat, hilangkan bencana-bencana hamba
lantaran berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Ya Allah, semoga Engkau rnengampuni kami dan memuliakan
diri kami, dengan mendapat hasil beberapa permahonan kami, dan
menolak keburukan-keburukan dari kami,
Dengan mendapat berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Ya Allah, Engkaulah yang punya belas kasihan,
dan punya keutamaan (anugerah) lagi kasih sayang,
Sudah banyaklah kesusahan yang hilang,
Dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Dan semoga Engkau (Allah) melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti kepada-Nya,
dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang tak terbilang dan tak terhitung,
Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan para Sayyid yang bersinar nur cahayanya, sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Baca: Lirik Ya Nabi Salam Alaika

Berbagai Hal Tentang Sholawat Badar

1. Pengertian Sholawat Badar dan Orang yang Menciptakannya

Sholawat Badar merupakan sholawat yang di dalamnya berisi pujian kepada Nabi Muhammad Saw serta ahli Badar atau para sahabat yang mati syahid saat perang Badar. Sholawat Badar ini diciptakan oleh seorang ulama dari Indonesia pada tahun 1960an. Ulama tersebut adalah Kiai Ali Mansur.

Pada saat itu Kiai Ali Mansur menjabat sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi. Selain itu, beliau juga merupakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di Banyuwangi. Dalam sholawat Badar ini pula terdapat tawassul dengan nama Allah Swt.

Hingga kini, sholawat Badar biasa dibacakan untuk berbagai acara umat Islam. Bahkan ketika Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid menjadi presiden RI, nama sang pencipta sholawat Badar ini sering disebutkan.

Hal ini dikarenakan sholawat Badar menjadi bagian dari pemersatu di tengah-tengah munculnya ancaman terjadinya perpecahan anak bangsa. Pada masa tahun 1960-an, sholawat Badar menjadi tandingan lagu Genjer-Genjer PKI yang membuat dominasi PKI menjadi redup bahkan dibubarkan.

2. Sholawat Badar Diusulkan Sebagai Warisan Budaya

Lirik sholawat Badar karya Kiai Ali Mansur ini telah diusulkan sebagai warisan budaya tak benda ke Kemendikbudristek atau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Usulan ini dilayangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Diusulkannya shalawat Badar ini sebagai salah satu warisan budaya tak benda tentunya sangat beralasan. Diantara alasan tersebut adalah Kiai Ali Mansur yang pernah tinggal di sejumlah wilayah berbeda di Jawa Timur.

Jadi beliau bukan hanya tinggal di Banyuwangi, namun juga di Mojokerto dan Tuban. Sang pencipta sholawat Badar ini juga merupakan tokoh penggerak NU dan pesantren, tokoh perjuangan bangsa serta anggota dari konstituante yang mewakili partai NU.

Baca: Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

Sejarah Disusunnya Lirik Sholawat Badar

1. Berhubungan dengan Situasi Politik

Terciptanya sholawat Badar dilatar belakangi oleh kegelisahan sang penciptanya, yakni Kiai Ali Mansur terhadap kondisi politik yang terjadi pada saat itu. Tahun-tahun 1960an adalah tahun di mana PKI atau Partai Komunis Indonesia tengah berada di masa jayanya.

Karena kejayaannya ini, pengaruh politik PKI meluas bahkan sampai ke desa-desa dan NU atau Nahdlatul Ulama yang menjadi organisasi para kiai merupakan saingan utamanya. Akibat kegelisahannya ini, Kiai Ali Mansur sampai tidak bisa tidur.

Beliau terus kepikiran situasi politik yang tidak menguntungkan NU dan orang-orang PKI semakin berani, mendominasi kekuasaan bahkan membunuh para kiai khususnya yang ada di pedesaan. Kondisi ini terjadi karena memang para kiai inilah yang menjadi pesaing utama PKI.

Dalam kegelisahan ini, beliau merenung sembari memainkan pena. Di tengah-tengah kegiatan itu pula, beliau menuliskan syair dalam Bahasa Arab. Kiai Ali Mansur sendiri memang sudah terkenal piawai dalam membuat syair bahkan sejak beliau masih menjadi santri di Lirboyo, Kediri.

Beliau juga menyukai ilmu syair dan mempelajarinya ketika di Lirboyo. Bahkan beliau sering diajak berdiskusi oleh pengasuh tentang ilmu syair.

2. Bermimpi Didatangi Para Habib

Di tengah-tengah kegiatan beliau menuliskan syair, beliau teringat perihal mimpi yang dialami pada malam sebelumnya. Dalam mimpi tersebut, beliau didatangi oleh para habib yang mengenakan jubah putih – hijau.

Di malam yang sama pula istri beliau bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Kedua mimpi ini membuat beliau keheranan sehingga Kiai Ali Mansur bergegas mendatangi Habib Hadi Al – Haddar di Banyuwangi untuk menanyakan mimpi ini.

Kepada sang habib, Kiai Ali Mansur menceritakan kegelisahan sekaligus kedua mimpi tersebut. Habib Hadi yang mendengar hal itu menjawab bahwa itu adalah Ahli Badar. Konon dari dua mimpi ini Kiai Ali Mansur kemudian terdorong menuliskan syair yang saat ini dikenal dengan sholawat Badar.

Baca: Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah

3. Kedatangan Habib Ali Kwitang

Rasa heran Kiai Ali Mansur masih berlanjut dan keesokan harinya ada banyak tetangga yang mendatangi rumah beliau. Mereka bahkan membawa serta daging, beras serta berbagai hal lain seperti ketika mereka mendatangi orang yang memiliki hajat.

Kiai Ali Mansur bertanya kepada para tetangga ini dan mereka bercerita bahwasanya saat pagi buta mereka didatangi oleh orang berjubah putih. Orang berjubah putih tersebut memberitahukan bahwasanya akan ada kegiatan besar di rumah Kiai Ali Mansur dan mereka diminta untuk membantu.

Oleh karena itu, mereka datang dan membantu sesuai kemampuannya. Kiai Ali Mansur bingung mengenai orang yang menyebarkan informasi tersebut. Hal yang lebih mengherankan lagi adalah pada malam itu bahkan ada banyak orang yang beraktivitas di dapur guna menyambut tamu.

Padahal mereka sendiri tidak tahu siapa, dari mana serta ada keperluan apa tamu tersebut datang. Tanpa disangka-sangka, esok paginya datang serombongan habin yang dipimpin oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi ke rumah

Habib Ali ini datang dari Jakarta dan kedatangan beliau terjadi pada 26 September tahun 1962. Tentunya Kiai Ali Mansur merasa senang dengan kedatangan ulama besar yang dihormati oleh umat Islam.

4. Sholawat Badar Diperdengarkan Kepada Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi

Kunjungan Habib Ali membuat terjadinya perbincangan serta beberapa ceramah agama yang disampaikan oleh Habib Ali itu sendiri, Habib Salim bin Jindan dan Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi. Seusai dilaksanakannya ceramah, Habib Ali malah menanyakan soal syair yang ditulis oleh Kiai Ali.

Hal ini membingungkan Kiai Ali karena masih belum ada yang tahu perihal syair tersebut selain beliau sendiri. Namun beliau juga menyadari bahwa itu mungkin karamah yang Allah Swt berikan kepada Habib Ali. Dengan segera Kiai Ali mengambil kertas yang isinya sholawat Badar hasil karya beliau.

Kiai Ali sendiri juga memiliki suara yang merdu dan beliau melantunkan sholawat Badar tersebut yang membuat para tamu terharu. Sejak itu sholawat Badar mulai dikenal khususnya di kalangan warga Nahdliyyin dan saat ini sudah demikian populernya.

Sholawat Badar kemudian dikukuhkan sebagai mars Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU yang ke-28 di Krapyak, Yogyakarta. Atas karya beliau tersebut, maka saat Harlah NU yang ke-91 kemudian, Kiai Ali Mansur dianugerahi tanda jasa Bintang Kebudayaan.

Ada banyak orang yang hafal dengan lirik sholawat Badar. Terlepas dari hal itu, sholawat ini adalah karya masterpiece ulama Indonesia yang bahkan memiliki reputasi internasional. Wallahu a’lam bish showab.

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.