Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah Guru Sekumpul: Arab, Latin, dan Artinya

Meta desk: Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah tersaji lengkap dalam artikel ini. Jangan lupa baca dan amalkan sholawat ini agar hidup menjadi lebih berkah dan terasa damai.

Abah Guru Sekumpul adalah panggilan akrab KH. Zaini Bin Abdul Ghani yang merupakan ulama ahli sholawat. Beliau berasal dari Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan yang termasyur dengan lantunan sholawatnya. Salah satunya adalah sholawat dengan lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah.

Ya Sayyidi Ya Rasulullah termasuk sholawat nida’ yang berarti memanggil atau mengundang. Dengan mengumandangkan sholawat itu, pelantunnya akan merasa lebih dekat dan mengingat Rasulullah. Supaya tidak penasaran, simak lirik, terjemahan, beserta maknanya berikut ini.

Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah dan Terjemahannya

Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah dan Terjemahannya

Sebelum membahas makna sholawat Ya Sayyidi Ya Rasulullah, ketahui liriknya dalam bahasa Arab dan latin beserta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Lafalkan sholawat berikut dengan bacaan Arab yang benar dan gunakan alunan nada jika ingin melantunkannya dengan indah.

يَاسَـيِّدِىْ يَارَ سُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِىْ

Yâ Sayyidî Yâ Rosûlallâhi khudz biyadî

Wahai Tuanku Wahai Rasulullah raihlah tanganku

مَالِىْ سِوَ اكَ وَ لاَ اَلْوىْ عَلى اَحَد

Mâlî siwâka walâ alwî ‘alâ ahadi

Tiada yang kupunya selain Engkau tiada berharap selain Engkau

فَاَنْتَ نُوْرُ الْهُد فِىْ كُلِّ كَائِنَةٍ

Fa anta nûrul hudâ fî kulli kâ-inatin

Engkau cahaya penuntun dalam segala keadaan

وَ اَنْتَ سِرُّ النَّدى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِىْ

Wa anta sirrun-nadâ yâ khoiro mu’tamadî

Engkau mengetahui rahasia Tuhan, Wahai sebaik-baik tempatku bersandar

الله الله الله الله

Allâh Allâh Allâh Allâh

وَ اَنْتَ حَقًّا غِيَاثُ الْخَلْقِ اَجْمَعِنَا

Wa anta haqqôn ghiyâtsul kholqi ajma’înâ

Sungguh Engkau penolong semua makhluk

وَ اَنْتَ هَادِى الْوَر ى لِلّهِ ذِى السَّدَدِ

Wa anta hâdîl warô lillâhi dzîs-sadadi

Engkau pembimbing umat ke jalan Allah Yang Maha Benar

يَا مَنْ يَقُوْمُ مَقَامَ الْحَمْدِ مُنْفَر ِدًا

Yâ man yaqûmu maqômal hamdi munfaridân

Wahai Nabi Wahai yang menempati maqom terpuji

لِلْوَاحِدِ الْفَرْدِ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَلِدِ

Lil wâhidil fardi wa lam yûlad wa lam yalidi

Disisi Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal, Yang tidak diperanakan dan tidak pula beranak

يَا مَنْ تَفَجَّرَتِ اْلا َنْهَارُ نَا بِعَةً

Yâ man tafajjarotil anhâru nâbi’atan

Wahai Nabi yang derasnya air memancar

مِنْ اُصْبُعَيْهِ فَرَوَى الْجَيْشَ بِالْمَدَدِ

Min ushbu’aihi farowâl jaisa bil madadi

Dari kedua jarinya hingga cukup untuk minum bala tentara

الله الله الله الله

Allâh Allâh Allâh Allâh

اِنِّى اِذَا سَامَنِى ضَيْمٌ يُرَوِّعُـنِىْ

Innî idzâ sâmanî dloimun yurowwi’unî

Sungguh tatkala kedahsyatan hari kiamat yang menggetarkan itu ada di sekitarku

اَقُوْلُ يَاسَيِّدَ السَّـادَ اتِ يَاسَـنَدِىْ

Aqûlu yâ Sayyidas-sâdâti yâ sanadî

Aku berucap, Wahai Nabi Tuan para junjungan, Wahai sandaranku

يَاسَـيِّدِىْ يَارَ سُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِىْ

Yâ Sayyidî Yâ Rosûlallâhi khudz biyadî

Wahai Tuanku Wahai Rasulullah raihlah tanganku

مَالِىْ سِوَ اكَ وَ لاَ اَلْوىْ عَلى اَحَد

Mâlî siwâka walâ alwî ‘alâ ahadi

Tiada yang kupunya selain Engkau tiada berharap selain Engkau

فَاَنْتَ نُوْرُ الْهُد فِىْ كُلِّ كَائِنَةٍ

Fa anta nûrul hudâ fî kulli kâ-inatin

Engkau cahaya penuntun dalam segala keadaan

وَ اَنْتَ سِرُّ النَّدى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِىْ

Wa anta sirrun-nadâ yâ khoiro mu’tamadî

Engkau mengetahui rahasia Tuhan, Wahai sebaik-baik tempatku bersandar

الله الله الله الله

Allâh Allâh Allâh Allâh

وَ اَنْتَ حَقًّا غِيَاثُ الْخَلْقِ اَجْمَعِنَا

Wa anta haqqôn ghiyâtsul kholqi ajma’înâ

Sungguh Engkau penolong semua makhluk

وَ اَنْتَ هَادِى الْوَر ى لِلّهِ ذِى السَّدَدِ

Wa anta hâdîl warô lillâhi dzîs-sadadi

Engkau pembimbing umat ke jalan Allah Yang Maha Benar

كُنْ لِىْ شَفِيْـعًا اِلَى الرَّحْمنِ مِنْ زَلَلِىْ

Kun lî syafî’an ilâr-rohmâni min zalalî

Jadilah Engkau penolongku di hadapan Yang Maha Pengasih, atas dosa-dosaku

وَ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَا لا َ كَانَ فِى الْحَلَدِ

Wamnun ‘alainâ bimâ lâ kâna fîl haladi

Berilah aku karunia pertolonganmu menghadapi saat abadiku

وَ انْظُرْ بِعَيْنِ الرِّ ضَا لِىْ د َئِمًـا اَبَدًا

Wandhur bi’ainir-ridlôlî dâ-imân abadân

Tataplah aku dengan tatapan ridho sepanjang masa, selamanya

وَ اسْتُرْ بِفَضْلِكَ تَقْصِيْرِىْ مَدَ ى اْلاَمـَدِ

Wastur bi fadl-lika taqshîrî madal amadi

Demi keutamaan mu, tutupilah kekuranganku serapat-rapatnya

اِنِّى تَوَسَّلْتُ بِالْمُخْتَارِ اَشْرَ فِ مَنْ

Innî tawassaltu bil mukhtâri asyrofi man

Sungguh aku bertawassul pada Sang Nabi terpilih, seorang yang termulia

رَ قَى السَّموَ اتِ سِرِّ الْوَ احِدِ اْلاَحَـدِ

Roqôs-samâwâti sirril wâhidil ahadi

Yang menaiki tangga langit, Yang mengetahui Rahasia Yang Maha Esa

Baca: Lirik Sholawat Badar

Makna Sholawat Ya Sayyidi Ya Rasulullah

Setelah mengetahui lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah beserta terjemahannya, sekarang pahami bagaimana makna sholawat ini. Pada intinya, sholawat ini berisi puji-pujian terhadap Rasulullah yang merupakan utusan Allah dan menjadi penunjuk jalan kebaikan.

Sholawat itu juga berisi sikap pasrah dan ikhlas seorang manusia untuk tunduk dan mengikuti semua ajaran Rasulullah. Sebab, kepada Rasulullah manusia berharap dapat menjangkau ridho Allah. Hal ini tidak terlepas dari peran Rasul yang menjadi utusan Allah untuk membimbing seluruh umat.

Jika direnungkan lebih mendalam, ada beberapa makna tersirat yang dapat kita pelajari dari lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah Guru Sekumpul. Mulai dari kekaguman seorang umat kepada Rasulullah, hingga sikap tunduk dan keikhlasannya dalam mengarungi kehidupan seperti berikut ini.

1. Rasulullah Utusan Allah dan Penunjuk Jalan Kebenaran

Rasulullah Utusan Allah dan Penunjuk Jalan Kebenaran

Sholawat ini mengandung banyak pujian terhadap Rasulullah. Banyak perumpamaan dan kata-kata indah yang mendeskripsikan keistimewaan Allah ini. Salah satu yang sering tersorot yaitu bagaimana Rasulullah menjadi petunjuk manusia ke jalan kebenaran seperti dalam beberapa lirik berikut.

  • Engkau cahaya penuntun dalam segala keadaan”. Kalimat ini menunjukkan bahwa Rasulullah serupa cahaya terang. Beliau merupakan tokoh penting yang membimbing manusia meninggalkan zaman jahiliyah dan perlahan tunduk pada Allah.
  • “Engkau pembimbing umat ke jalan Allah Yang Maha Benar”. Bahwa kehadiran dan perjuangan Rasulullah pada akhirnya menyadarkan seluruh umat ke jalan yang diridhoi Allah. Yakni jalan yang sesuai dengan aturan dan syariat Islam.
  • Engkau mengetahui rahasia Tuhan” yang menunjukkan keilmuan Rasulullah melampaui pengetahuan manusia biasa, khususnya dalam hal keimanan. Sehingga umat butuh bimbingan dari Rasulullah agar mencapai ridho Allah.

Baca: Sholawat Syifa

2. Pentingnya Sikap Tunduk dan Beriman Kepada Rasulullah

Pentingnya Sikap Tunduk dan Beriman Kepada Rasulullah

Bukan sekadar kekaguman biasa, sholawat ini juga menunjukkan sikap ikhlas sebagai tanda keimanan manusia pada Rasul. Bentuk keimanan ini sendiri pada akhirnya menuntun manusia untuk tetap beriman pada Allah dan memohon pertolongan-Nya lewat Rasulullah. Seperti dalam lirik berikut.

  • “Wahai Tuanku Wahai Rasulullah raihlah tanganku”. Lirik ini menunjukkan sikap pasrah seorang manusia pada Rasulullah. Bahwa manusia biasa hanya dapat tertatih lesu dan memohon uluran Rasulullah agar membimbingnya ke jalan yang benar.
  • “Tiada yang kupunya selain engkau tiada berharap selain Engkau”. Sikap pasrah dan tunduk yang tergambar pada lirik sebelumnya semakin tergambar jelas pada kalimat ini. Bahwa manusia hanya dapat bergantung pada Rasulullah untuk mencapai ridho Allah.

3. Tawassul pada Rasulullah untuk Mengharap Ridho Allah

Tawassul pada Rasulullah untuk Mengharap Ridho Allah

Sebagai lanjutan dari iman dan taqwa seorang manusia pada Rasulullah, maka manusia juga bertawassul melalui Rasulullah. Tawasul ini sendiri merupakan upaya seorang muslim untuk mendekatkan diri pada Allah dan mencapai ridho-Nya.

Ada beberapa jenis tawasul. Mulai dari taat melaksanakan ibadah, menjauhi semua larangan-Nya, mengamalkan seluruh amalan sesuai petunjuk Rasulullah. Selain mengikuti petunjuk Rasul, manusia juga dapat bertawasul dengan berdoa pada Allah melalui perantara atau wasilah.

Dalam hal ini, sholawat Ya Sayyidi Ya Rasulullah menunjukkan bagaimana manusia berdoa pada Allah dengan berharap perantara atau pertolongan Rasulullah. Seperti yang tergambar dalam beberapa lirik berikut ini.

  • “Wahai sebaik-baik tempatku bersandar. Sungguh engkau penolong semua makhluk.” Lirik ini menunjukkan seorang manusia yang ber-tawasul pada penolongnya, yaitu Rasulullah. Hanya kepada Rasul manusia menyandarkan doanya agar mendapat ridho Allah.
  • Demi keutamaan mu, tutupilah kekuranganku serapat-rapatnya”. Lirik ini secara tersirat menunjukkan bahwa Rasulullah sebagai utusan Allah memiliki kemuliaan tinggi. Salah satunya yaitu membantu permohonan maaf umat agar Allah mengampuni segala dosanya.
  • Sungguh aku bertawassul pada Sang Nabi terpilih”. Kalimat ini menunjukkan secara jelas bahwa manusia bertawasul dan mengharap ridho Allah melalui Rasulullah. Sikap ini juga menjadi bukti keimanan manusia, tidak hanya pada Rasul, tapi juga pada Allah.

Baca: Lirik Ya Nabi Salam Alaika

4. Berharap Pertolongan Rasulullah di Hari Kiamat

Berharap Pertolongan Rasulullah di Hari Kiamat

Salah satu doa dalam sholawat Ya Sayyidi Ya Rasulullah guru Sekumpul yaitu harapan mendapatkan pertolongan Rasulullah di hari kiamat. Di hari kiamat nanti manusia akan mendapatkan balasan dari perbuatannya di dunia. Sehingga manusia mengharap pertolongan Rasul seperti pada lirik berikut.

  • “Sungguh tatkala kedahsyatan hari kiamat yang menggetarkan itu ada di sekitarku”. Lirik ini menunjukkan ketakutan sekaligus bukti iman manusia terhadap hari kiamat. Kalimat ini juga menjadi isyarat kelak manusia butuh pertolongan Rasul dalam menghadapi hari akhir.
  • “Jadilah Engkau penolongku di hadapan Yang Maha Pengasih, atas dosa-dosaku”. Lirik ini menjadi penjelas dari doa sebelumnya. Dari banyaknya dosa di dunia, manusia berharap mendapat ampunan Allah. Dan manusia memohon ampunan itu lewat perantara Rasulullah.
  • “Berilah aku karunia pertolonganmu menghadapi saat abadiku”. Setelah meminta ampun atas segala dosa, manusia juga berharap pertolongan Rasulullah dalam memohon karunia Allah. Karunia di sini dapat berarti kekuatan dalam menghadapi hari kiamat nanti.

Baca: Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

5. Mengingatkan Kuasa Allah terhadap Seluruh Alam Semesta

Mengingatkan Kuasa Allah terhadap Seluruh Alam Semesta

Secara keseluruhan, sholawat ini memang lebih banyak berisi pujian terhadap Rasulullah. Namun, sholawat ini sebenarnya juga mengingatkan kuasa Allah. Bahwa Allah yang mengutus Rasulullah dan Allah yang berkuasa atas segala yang ada di dunia dan akhirat. Seperti pada lirik berikut.

  • “Di sisi Tuhan Yang Maha Esa”. Lirik ini menjadi penjelas bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Segala kehidupan manusia di dunia telah Allah gariskan. Tapi manusia wajib berusaha dan berdoa. Salah satunya dengan bertawasul pada Rasulullah.
  • “Yang Maha Tunggal”. Kalimat ini juga menjadi penegas dari kalimat sebelumnya. Bahwa Allah Maha Esa sekaligus Maha Tunggal. Artinya, tidak ada Tuhan lain, termasuk Rasulullah. Sebab, Rasulullah adalah utusan Allah dan bukan Tuhan yang punya kuasa atas alam raya.
  • “Yang tidak diperanakan dan tidak pula beranak”. Kalimat ini juga menunjukkan keimanan pada Allah. Bahwa Allah tidak diperanakkan dan tidak punya anak. Hal ini sekaligus mengingatkan bahwa Rasul bukan anak Allah, melainkan utusan atau orang pilihan Allah.

Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah guru Sekumpul memiliki makna mendalam yang dapat kita petik hikmahnya untuk bekal kehidupan. Bahwa dalam hidup, manusia perlu memiliki kecintaan terhadap Rasulullah yang merupakan utusan Allah. Sehingga kehidupan manusia mendapat ridho dari Allah.

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.