100+ Pesantren Terbaik di Jawa Timur

Daerah Jawa Timur, sejak dulu hingga sekarang tidak perlu diragukan lagi mengenai pesantrennya. Tak terhitung banyak sekali ulama besar yang lahir dari berbagai pesantren yang ada di Jawa Timur. Karena itulah kami telah mengumpulkan lebih dari 100 referensi pesantren terbaik di Jawa Timur. Semoga bermanfaat ya!

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Kredit Foto: Ahmadi Fauzi

Pesantren terbaik di Jawa Timur pertama yang akan kami bahas adalah Ponpes Sidogiri. Pesantren ini merupakan salah satu lembaga Islam tertua di Indonesia. Yang mana Sidogiri lebih mengedepankan pembekalan Teologi (akidah), Syari’ah dan Akhlakul Karimah berlandasakan Ahlussunnah wal Jama’ah baik secara Minhaju Al-Fikr dan Minhaju al-Ijtima’.

Sidogiri telah eksis mencetak kader-kader ulama sejak abad ke 17. Tak kurang nama-nama ulama’ besar seperti Syaikhona Cholil Bangkalan, Sang Guru para Kyai Tanah Jawa, adalah salah satu dari sekian banyak ulama handal jebolan Sidogiri.

Kini Sidogiri masyhur sebagai pesantren salaf yang maju dalam pengajaran kitab kuning dengan membuat metode al-Miftah, metode yang dalam beberapa bulan santri junior pun insya Allah bisa membaca kitab kuning dengan cepat.

Pesantren ini juga terkenal dengan manajemen pesantrennya yang baik, serta ekonomi syariah yang berkembang pesat dengan koperasinya. Sidogiri juga memiliki ratusan madrasah ranting (filial) dan setiap tahun mengirim 500-700 guru tugas dan da’i ke berbagai tempat yang membutuhkan di seluruh Indonesia.

Selama berdirinya, Pesantren Sidogiri hanya menggunakan sistem pengajian langsung kepada kiai atau pengasuh. Baru pada masa kepengasuhan K.H. Abdul Djalil, sejak 15 April 1938/14 Safar 1357, Pesantren Sidogiri resmi menerapkan sistem pendidikan Ma’hadiyyah dan Madrasiyyah.

Website resmi: https://sidogiri.net/

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo

Kredit Foto: Agung Pirsada

Berikutnya adalah Ponpes Darussalam Gontor. Tentu tidak diragukan lagi bahwasanya Gontor adalah salah satu pesantren terbaik yang ada di Indonesia. Pola pengajarannya menjadi rujukan bagi ratusan pesantren modern yang ada di Indonesia. Selain itu alumninya pun telah tersebar di berbagai benua dan banyak yang menjadi tokoh penting di Indonesia.

Gontor sendiri didirikan pada 20 September 1926 oleh tiga orang putra dari KH Santoso Anom Besari yang dikenal dengan trimurti Gontor yaitu K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainudin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi.

Sebagai muara dari pesantren modern yang ada di Indonesia, Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama (boarding school) yang memadukan model pesantren klasik/salaf dengan kurikulum modern. Kurikulum modern ditampilkan melalui integralnya pendidikan agama dan pendidikan umum, antara tarbiyah dan ta’lim; sehingga menghasilkan ciri modern yaitu berpikir integral, berpikiran maju, tidak dikotomis, adil dan menghargai efisiensi waktu.

Mengenai jenjang pendidikannya, Gontor memakai Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Saat ini Gontor setidaknya memiliki sekitar 20 pesantren cabang dan 350 pesantren alumni Gontor yang tersebar di seantero Indonesia.

Website resmi: https://www.gontor.ac.id/

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri

Kredit Foto: Koko Trisilo

Selanjutnya adalah Ponpes Lirboyo. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M. Lirboyo sendiri adalah nama sebuah desa yang terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri.

Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.

Lirboyo adalah pesantren dengan identitas khas Jawa Timur bernafaskan Nahdhatul Ulama dengan pendalaman pada kitab-kitab kuning sebagai pusat kajian santri melalui halaqah-halaqah bersama kyai. Istilahnya adalah sorogan dan bandongan.

Pola pembelajaran demikian mengakar kuat, sehingga dilaksanakan dalam kelas diniyah, atau jenjang yang sudah disusun di pesantren. Keunggulannya adalah keistiqamahan, karena tidak boleh absen lebih dari dua puluh kali. Kelebihan dan keunggulan pesantren ini juga terletak dalam aspek adab dan akhlaq, santri memiliki sopan santun yang kuat sebagai penuntut ilmu.

Website resmi: https://lirboyo.net/

Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang

Kredit Foto: Ahmad

Berikutnya adalah Ponpes Tebu Ireng. Pesantren ini didirikan oleh salah satu Muassis Nahdlotul Ulama yaitu Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899. Beliau mendirikannya setelah pulang dari pengembaraan menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan terkemuka dan di tanah Mekkah, untuk mengamalkan ilmu yang telah beliau peroleh.

Sistem pengajaran awal di pesantren ini adalah metode sorogan (santri membaca sendiri materi pelajaran kitab kuning di hadapan guru), serta metode weton atau bandongan atau halqah (kyai membaca kitab dan santri memberi makna).

Semua bentuk pengajaran tersebut tidak dibedakan dalam jenjang kelas. Kenaikan tingkat pendidikan dinyatakan dengan bergantinya kitab yang khatam (selesai) dikaji santri. Materi pelajarannya pun khusus berkisar tentang pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at dan bahasa Arab.

Kini pesantren ini memiliki beberapa unit pendidikan seperti Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY, kini IKAHA).

Bahkan unit-unit tersebut kini ditambah lagi dengan Madrasah Diniyah, Madrasah Mu’allimin, dan Ma’had Aly, disamping unit-unit penunjang lainnya seperti Unit Penerbitan Buku dan Majalah, Unit Koperasi, Unit Pengolahan Sampah, Poliklinik, Unit Penjamin Mutu, unit perpustakaan, dan lain sebagainya (akan dijelaskan kemudian).

Website resmi: https://tebuireng.online/

Pondok Pesantren Langitan Tuban

Kredit Foto: Junaidi Ahmed

Selanjutnya adalah Ponpes Langitan Tuban. Pesantren ini adalah salah satu lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852. Dalam rentang masa satu setengah abad Pondok Pesantren Langitan telah menunjukkan kiprah dan peran yang luar biasa, berawal dari hanya sebuah surau kecil berkembang menjadi Pondok yang representatif dan populer di mata masyarakat luas baik dalam negeri maupun manca negara.

Banyak tokoh-tokoh besar dan pengasuh pondok pesantren yang lahir dan besar di Pondok Pesantren Langitan ini, seperti KH.Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Syamsul Arifin (ayah KH. As’ad Syamsul Arifin) dan lain-lain.

Pondok Pesantren Langitan selama kurun waktu yang cukup panjang ini telah menerapkan beberapa methode pendidikan dan pengajaran dalam sistem klasikal (madrasiyah) dan non klasikal (ma’hadiyah). Sistem pendidikan klasikal adalah sebuah model pengajaran yang bersifat formalistik. Orientasi pendidikan dan pengajarannya terumuskan secara teratur dan prosedural, baik meliputi masa, kurikulum, tingkatan dan kegiatan-kegiatannya.

Adapun pendidikan non klasikal dalam Pondok Pesantren Langitan ini menggunakan methode wethon atau bandongan dan sorogan. Methode wethon atau bandongan adalah sebuah model pengajian di mana seorang kiai atau ustadz membacakan dan menjabarkan isi kandungan kitab kuning sementara murid atau santri mendengarkan dan memberi ma’na.

Website resmi: http://langitan.net/

Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri

Kredit Foto: Abdurrahman Basya

Berikutnya adalah Ponpes Al Falah Kediri. Pada 1 Januari 1925, KH. A. Djazuli Usman mendirikan sebuah madrasah dengan memanfaatkan serambi Masjid untuk kegiatan belajar mengajar para santri. Tanpa terasa santri yang belajar dengan KH. A. Djazuli lama kelamaan terus bertambah, sehingga berdirilah sebuah pondok pesantren.

Program pendidikan dan pengajaran di pesantren ini terdiri dari: Madrasah Ibtidaiyah (3 tahun), Madrasah Tsanawiyah (4 tahun), dan Majelis Musyawarah Riyadlotut Tholabah (5 tahun). Pada tingkat Ibtidaiyah materi yang akan santri pelajari adalah masalah akidah dan akhlak.

Selanjutnya tingkat Tsanawiyah yang ditempuh selama 4 tahun. Pada kelas 1, 2 dan 3 Tsanawiyah, materi yang akan santri pelajari adalah pendalaman ilmu nahwu, shorof dengan kajian utama; kelas 1 kitab Jurumiyah, kelas 2 kitab ‘Imrithy dan kelas 3 kitab Alfiyah Ibni Malik serta terdapat pula kajian tauhid, fiqh dan risalatul mahidl sebagai penyempurna.

Sedangkan di kelas 4 Tsanawiyah lebih terhadap pada penguasaan ilmu balaghoh (kesusastraan), mantiq (logika), qowa’idul fiqhiyah dan faroidl (waris). Adapun Majelis Musyawarah merupakan kegiatan kajian kitab fiqih, yakni Fathul Qorib, selama satu tahun, Kitab Fathul Mu’in selama 1 tahun dan Fathul Wahab selama 3 tahun.

Website resmi: https://alfalahploso.net/

Pondok Pesantren As Salafi Al Fithrah Surabaya

Kredit Foto: Mbonoh Aji

Selanjutnya adalah Ponpes As Salafi Al Fithrah. Pesantren yang didirikan oleh oleh KH. Achmad Asrori Al- Ishaqi pada tahun 1985 ini bisa dikatakan merupakan pesantren terbesar yang terletak di kota pahlawan. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab santrinya saja kini sudah mencapai angka lebih dari 4000 ribu orang.

Dalam pendidikannya, pesantren ini berpedoman kepada visinya yaitu: “Mensuritauladani Akhlaqul Karimah baginda Rasulullah Muhammad SAW, meneruskan perjuangan Salafush Sholih, terdepan dalam berilmu dan beragama serta mampu menghadapi tantangan zaman.

Mengenai kurikulumnya, Al Fithrah menggunakan kurikulum PDF (Pendidikan Diniyah Formal). PDF merupakan integrasi antara pendidikan formal dan diniyah. Tujuan dari model pendidikan seperti ini adalah pembinaan akhlaq, kemampuan membaca kitab, dan memiliki pengetahuan formal.

Adapun yang menjadi aspek penekanan di Al Fithrah adalah aspek ubudiyahnya. Setiap harinya para santri senantiasa dibimbing untuk selalu mengikuti tuntunan dan bimbingan dari ulama’ salafush sholeh.

Saat ini Ponpes As Salafi Al Fithrah menyelenggarakan pendidikan kepesantrenan sekaligus pendidikan formal. Pendidikan formalnya mulai dari tingkatan TK, MI, Wustha (setara SMP), Ulya (setara SMA), Ma’had Jamiah dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah.

Nah itulah ulasan kami mengenai beberapa pesantren terbaik di Jawa Timur. Jika Anda ingin tau lebih banyak mengenai pesantren terbaik dan terbesar yang ada di Jawa barat bisa klik tulisan kami yang ada di bawah ini:

(REVIEW) 9 Pesantren di Surabaya Paling Bagus (2021)

Rekomendasi 7 Pondok Pesantren di Banyuwangi (2021)

(REVIEW) 7 Pondok Pesantren di Mojokerto Paling Bagus (2021)

(REVIEW) 9 Pesantren Terbaik di Pasuruan (2021)

(REVIEW) 7 Pondok Pesantren di Tulungagung Paling Bagus (2021)

(REVIEW) 7 Pesantren Terbaik di Jombang (2021)

(REVIEW) 9 Pesantren Terbaik di Kediri 2021

Rekomendasi 9 Pondok Pesantren di Malang Terbaik (2021)

(REVIEW) 7 Pesantren Terbaik di Kota Batu (2021)

Rekomendasi 9 Pesantren di Madura Terbaik (2021)

(REVIEW) 9 Pesantren di Gresik Paling Bagus (2021)

(REVIEW) 9 Pesantren di Lamongan Paling Bagus (2021)

Rekomendasi 9 Pesantren di Lumajang (2021)

(REVIEW) 9 Rekomendasi Pesantren di Tuban (2021)

(REVIEW) 7 Pondok Pesantren di Blitar Recommended (2021)

(REVIEW) 9 Pondok Pesantren di Bojonegoro Terbaik (2021)

(REVIEW) 9 Pesantren di Ponorogo Paling Bagus (2021)

(REVIEW) 7 Pesantren Terbaik di Sidoarjo (2021)

Penutup

Bagaimana sudah jelas mengenai Pesantren Terbaik di Jawa Timur? Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mencari pendidikan yang terbaik untuk buah hati Anda ya!

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.