10 Hadits Orang Munafik: Ciri-ciri dan Ancamannya

Sebagaimana yang sudah kita ketahui, orang munafik merupakan orang yang sangat Allah benci. Bahkan saking bencinya Allah kepada orang munafik, Dia akan memasukkan orang munafik kepada dasarnya neraka. Karenanya sebagai pengingat bagi kami maupun bagi Anda semua, di artikel ini kami akan sedikit mengulas mengenai hadits-hadits orang munafik.

Semoga dengan membaca ini, kami dan Anda semua dijauhkan dan tidak termasuk dari golongan orang-orang munafik!

Hadits 1: 3 Ciri Orang Munafik

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat.” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Dalam hadits ini Rasulullah menjelaskan mengenai 3 ciri orang munafik. Karenanya siapa saja diantara manusia, baik muslim maupun non muslim yang memiliki 3 sifat yang di sebut dalam hadits ini, maka dia termasuk dari golongan orang munafik.

Hadits 2: 4 Ciri Orang Munafik

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (HR. Muslim)

Isi Kandungan

Hadits ini merupakan hadits pelengkap dari hadits sebelumnya. Dalam hadits ini Rasulullah menambah satu ciri orang munafik yaitu berbuat zalim ketika ada perselisihan. Selain itu apabila empat sifat ini terdapat dalam diri seseorang, maka dia dicap sebagai munafik sejati. Namun jika hanya ada satu tanda saja, maka belum dicap sebagai seorang munafik hakiki.

Hadits 3: Larangan Berkhianat

 قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad)

Isi Kandungan

Hadits ini menerangkan tentang larangan berkhianat ketika mendapatkan amanah. Hal ini karena berkhianat merupakan ciri dari seorang munafik. Dalam hal ini setiap muslim memenuhi setiap amanatnya. Baik amanah yang diberikan oleh teman, orang tua, guru, dan bahkana amanah dari Allah.

Hadits 4: Neraka Bagi Orang Yang Berdusta

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari dan Muslim)

Isi Kandungan

Hadits ini menjelaskan tentang perintah untuk senantisa berkata jujur. Hal ini karena bila seseorang berdusta, maka dia sudah memiliki tanda kemunafikan. Selain itu dalam hadits ini Rasulullah mengingatkan kepada ummatnya bahwasanya balasan bagi orang yang gemar berdusta adalah nerakanya Allah.

Hadits 5: Ancaman Orang Yang Berkhianat di Hari Kiamat

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di fulan.” (Muttafaq ‘Alaih)

Isi Kandungan

Dalam hadits ini Rasulullah menggambarkan bahwa di hari kiamat kelak, para pengkhianat akan membawa bendera. Yang mana bendera tersebut merupakan tanda bahwa dirinya adalah seorang yang gemar berkhianat saat masih di dunia. Tujuan dari adanya bendera ini adalah untuk memberitahukan kepada seluruh umat manusia bahwa dirinya adalah seorang pengkhianat.

Hadits 6: Laknat Bagi Orang Yang Tidak Menepati Janji

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلا عَدْلٌ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan.” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Hadits ini menjelaskan tentang betapa pentingnya menepati janji yang telah dibuat. Saking pentingnya memenuhi janji, Rasulullah menyampaikan bahwa orang yang gemar ingkar janji akan mendapatkan laknat dari Allah, malaikat, dan bahkan seluruh manusia. Bahkan Allah tidak akan menerima taubatnya orang yang gemar ingkar janji. Naudzubillaahi min dzalika.

Hadits 7: Tempat Kembali Orang Munafik Adalah Dasar Neraka

عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ كُنَّا فِي حَلْقَةِ عَبْدِ اللَّهِ فَجَاءَ حُذَيْفَةُ حَتَّى قَامَ عَلَيْنَا فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَقَدْ أُنْزِلَ النِّفَاقُ عَلَى قَوْمٍ خَيْرٍ مِنْكُمْ قَالَ الْأَسْوَدُ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ { إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي اَلدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنْ النَّارِ } فَتَبَسَّمَ عَبْدُ اللَّهِ وَجَلَسَ حُذَيْفَةُ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ فَتَفَرَّقَ أَصْحَابُهُ فَرَمَانِي بِالْحَصَا فَأَتَيْتُهُ فَقَالَ حُذَيْفَةُ عَجِبْتُ مِنْ ضَحِكِهِ وَقَدْ عَرَفَ مَا قُلْتُ لَقَدْ أُنْزِلَ النِّفَاقُ عَلَى قَوْمٍ كَانُوا خَيْرًا مِنْكُمْ ثُمَّ تَابُوا فَتَابَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ

Dari Al Aswad dia berkata: “Kami pernah berada di majlis Abdullah, tiba-tiba Hudzaifah datang seraya mengucapkan salam, lalu dia berkata sambil berdiri: ‘Sungguh telah diturunkan ayat nifak atas suatu kaum yang terbaik dari kalian. Al Aswad berkata: ‘Maha Suci Allah, sesungguhnya Allah berfirman: “Sesunguhnya orang-orang munafik akan berada di dasar neraka yang paling bawah.” Maka Abdullah tersenyum dan Hudzaifah pun duduk di pojok mesjid. Tiba-tiba Abdullah berdiri, ketika para sahabatnya sudah pergi. Lalu ia melempariku dengan kerikil-kerikil kecil. Maka aku pun menghampirinya. Hudzaifah berkata: “Aku heran dengan ketawanya, sungguh dia telah mengetahui apa yang aku ucapkan mengenai ayat nifak telah diturunkan atas suatu kaum yang terbaik dari kalian lalu mereka bertaubat dan Allah pun menerima taubat mereka.” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Hadits ini mengammbarkan bahwa tempat kembalinya orang munafik di akhirat kelak adalah dasarnya neraka. Tentu sudah menjadi kelaziman bahwa bagian yang paling panas dari sebuah wajan adalah bagian bawahnya, nah itulah tempat kembalinya orang munafik. Orang munafik nantinya akan menempati dasar atau keraknya neraka. Sungguh betapa besar ancaman bagi orang yang munafik.

Hadits 8: Perumpamaan Orang Mukmin dan Orang Munafik

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَالْخَامَةِ مِنْ الزَّرْعِ تُفَيِّئُهَا الرِّيحُ مَرَّةً وَتَعْدِلُهَا مَرَّةً وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ كَالْأَرْزَةِ لَا تَزَالُ حَتَّى يَكُونَ انْجِعَافُهَا مَرَّةً وَاحِدَةً

Artinya: “Permisalan seorang mukmin seperti dahan di suatu pohon, terkadang angin menjadikannya bengkok dan terkadang berdiri, lurus. Sebaliknya permisalan orang munafik seperti tanaman padi yang senantiasa berdiri, hingga sekali ia jatuh, ia akan langsung roboh.” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Hadits ini menjelaskan tentang perbandingan antara orang mukmin dan munafiq. Orang mukmin diibaratkan sebagai dahan pohon yang terkena angin. Maksudnya orang mukmin terkadang bengkok, namun masih bisa tegak kembali. Adapun orang munafik diperumpamakan dengan sebuah padi yang jatuh. Yang mana bila sudah jatuh, maka tidak bisa bangkit kembali,

Hadits 9: Ciri Orang Munafik Adalah Berat Melakukan Shalat Shubuh dan Ashar

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ الْمُؤَذِّنَ فَيُقِيمَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا يَؤُمُّ النَّاسَ ثُمَّ آخُذَ شُعَلًا مِنْ نَارٍ فَأُحَرِّقَ عَلَى مَنْ لَا يَخْرُجُ إِلَى الصَّلَاةِ بَعْدُ

Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik kecuali shalat shubuh dan ‘Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak. Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan seorang mu’adzin sehingga shalat ditegakkan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama’ah (tanpa alasan yang benar).” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Hadits ini menjelaskan tentang ciri lain dari seorang munafik. Ciri tersebut yaitu sangat sulit untuk menegakkan shalat shubuh dan isya. Karenanya jika Anda terkadang masih sangat berat untuk melakukan shalat shubuh dan isya, maka berhati-hatilah. Sebab Anda mungkin masuk kedalam golongan orang-orang munafik. Naudzubillaahi min dzalika.

Hadits 10: Orang Munafik Bagaikan Kambing

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْمُنَافِقِ كَمَثَلِ الشَّاةِ الْعَائِرَةِ بَيْنَ الْغَنَمَيْنِ تَعِيرُ فِي هَذِهِ مَرَّةً وَفِي هَذِهِ مَرَّةً لَا تَدْرِي أَيَّهَا تَتْبَعُ

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Permisalan orang munafik adalah seperti kambing yang bingung di antara dua kambing, terkadang dia pergi kepada kambing yang ini dan terkadang pergi kepada kambing yang ini, dia tidak tahu manakah yang akan dia ikuti.” (HR Nasa’i)

Isi Kandungan

Dalam hadits ini Rasulullah menyamakan orang munafik seperti kambing yang bingung diantara dua kambing. Yang mana kambing tersebut mengikuti suatu kambing, dan di waktu yang lain mengikuti kambing yang berbeda. Maksudnya disini adalah orang munafik itu adalah orang yang tidak punya prinsip. Kadang mengikuti haq, dan kadang mengikuti yang bathil.

Penutup

Bagaimana, sudah jelas mengenai hadits orang munafik? Sungguh sangat mengerikan sekali ya ancamannya. Semoga kami dan Anda semua dijauhkan dari sifat nifak ya! Oh ya jika Anda mengetahui hadits lain yang membahas tentang orang munafik, bisa Anda tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga:

Hizib Nawawi: Pengertian, Khasiat, dan Tata Cara Pengamalannya



Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.