5 Hadits Tentang Senyuman: Senyum itu Sedekah

Sudah tersenyumkah anda hari ini? Ya tersenyum bisa dikatakan merupakan sebuah perbuatan yang terkadang dianggap sepele oleh masyarakat. Namun meskipun begitu ternyata tersenyum memiliki banyak keutamaan dan pahalanya lho… Nah untuk memperjelas mengenai senyuman, di artikel ini kami sudah mengumpulkan beberapa hadits tentang senyuman. Semoga bermanfaat ya!

Hadits 1: Rasulullah Selalu Tersenyum

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيِّ قَالَ: مَا حَجَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلَا رَآنِي إِلَّا تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي وَلَقَدْ شَكَوْتُ إِلَيْهِ أَنِّي لَا أَثْبُتُ عَلَى الْخَيْلِ فَضَرَبَ بِيَدِهِ فِي صَدْرِي فَقَالَ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا

Artinya: Dari Jarir bin Abdullah Al Bajali ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda, maka beliau memukulkan tangannya ke dadaku seraya berdoa: “Ya Allah, kokohkan dia dan jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk.” (HR Ibnu Majah)

Isi Kandungan

Hadits ini menggambarkan tentang salah satu sifat Rasulullah. Sifat tersebut ialah gemar tersenyum. Rasullaah dikenal oleh para sahabatnya dengan pribadi yang gemar tersenyum dengan para sahabatnya. Meskipun beliau adalah seorang kepala negara, panglima perang, dan manusia terbaik beliau tidak pernah memalingkan wajahnya dari orang-orang. Lantas bagaimana sikap kita kita saat bergaul?

Hadits 2: Senyum Adalah Sedekah

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ: رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: Dari Abu Dzarr ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR Tirmidzi)

Isi Kandungan

Dalam hadits ini Rasulullah menjelaskan bahwa sedekah itu tidak hanya berupa uang, namun juga dalam bentuk-bentuk lain. Salah satu bentuk sedekah yang Rasullah sampaikan adalah tersenyum. Oleh karena sedekah adalah amalan yang menghasilkan pahala, maka orang yang gemar tersenyum pun akan mendapatkan banyak pahala. Eits namun jangan sampai kebanyakan tersenyum ya! Takutnya nanti Anda disangka sebagai ODGJ 

Hadits 3: Jangan Meremehkan Senyum

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ: لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya: Dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu.” (HR Muslim)

Dalam hadits ini Allah melarang setiap hambanya untuk meremehkan kebaikan, walaupun kebaikan itu bernilai kecil dihadapannya. Sama saja kebaikan itu berasal dari teman, orang tua, guru, dll, setiap muslim tidak boleh meremehkannya.

Nah salah satu kebaikan yang kadang dianggap remeh adalah tersenyum. Terkadang masih banyak orang yang enggan membalas senyuman saudaranya. So setelah membaca hadits ini, Anda tidak boleh meremehkan senyuman ya!

Hadits 4: Senyum Dapat Menaklukan Hati Seseorang

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ اَلنَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ بَسْطُ اَلْوَجْهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ

Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya kalian tidak akan cukup memberi manusia dengan harta kalian tetapi kalian akan cukup memberikan kepada mereka dengan wajah yang berseri dan akhlak yang baik.” (HR Abu Ya’la)

Isi Kandungan

Kebanyakan orang di zaman sekarang, mereka menggunakan harta benda untuk mendapatkan sesuatu dari seseorang. Namun hal ini agak berbahaya, karena terkadang dalam beberapa kasus bisa termasuk dalam kategori suap. Karenanya Allah memerintahkan setiap hambanya untuk sering tersenyum dan berahlak baik. Insya Allah orang tersebut akan luluh terhadap Anda.

Hadits 5: Cukup Tersenyum, Tidak Usah Tertawa

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا قَطُّ ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ

Artinya: Dari Aisyah radliallahu ‘anha dia berkata: Saya tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum.” (HR Bukhari)

Isi Kandungan

Dalam hadits ini Sayyidah Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Bilamana ada perkara yang lucu, Rasulullah cukup tertawa ringan dan tersenyum saja. Karenanya dari hadits ini bisa disimpulkan adanya larangan bagi setiap muslim untuk tertawa secara berlebihan. Bahkan di hadits lain Rasulullah pernah bersabda bahwa tertawa berlebihan itu dapat menyebabkan hati menjadi keras.

Penutup

Bagaimana sudah jelas mengenai hadits tentang senyuman? Semoga dengan membaca, memahami, dan mengkaji hadits-hadits yang sudah kami kumpulkan, Anda semakin berusaha untuk tersenyum dan terhadap sesama ya! Oh ya jika Anda mengetahui hadits lain yang berkaitan dengan senyuman bisa tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga:

10 Hadits Tentang Berbagi: Perintah dan Keutamaannya

10 Hadits Tentang Membaca Al Quran: Pahala dan Keutamaannya

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.