Nadzom Imrithi: Pengertian, Keistimewaan, Pengarang, dan Isinya

Dalam dunia pesantren, ilmu nahwu merupakan sebuah pelajaran yang sangat vital bagi para santri. Saking pentingnya ilmu nahwu, dibutuhkan perhatian khusus bagi para penuntutnya. Mengingat bukan saja teori dan dasar referensi kitab harus hafal di luar kepala, melainkan juga wajib bisa mempraktikkannya dalam kitab kuning yang tidak ada syakalnya sama sekali.

Nah salah satu dari sekian banyak kitab yang sering dipelajari dalam ilmu nahwu adalah Nazam al-Imrithi yang ditulis berdasarkan kitab Matn al-Ajurumiyah. Kitab ini menyajikan kemudahan bagi para santri yang hendak memahami bidang ilmu itu dengan syair-syair. Karena itulah kitab ini mempermudah pembacanya untuk menghafal sekaligus memahaminya.

Lantas apa sih sebenarnya kitab imrithi ini, siapa pengarangnya dan bagaimana biografinya? Penasaran? Mari simak ulasan kami berikut ini…

Pengertian

Imrithi, sejatinya bukan judul asli dari kitab ini. Judul asli kitab ini adalah ad-Durrotu al-Bahiyyah Nadzmu al-Ajurumiyyah. Lantas kenapa kok kitab ini disebut imrithi? Bukannya tidak ada nama imrithi di dalam judul aslinya? Nah kitab ini disebut imrithi karena dinisbatkan kepada daerah asal pengarangnya, yakni Amrith atau Imrith, nama sebuah desa di Mesir. Karena orang Indonesia menyukai yang simple-simpel, maka disebutlah kitab ini dengan nama imrithi.

Secara umum Imrithi adalah sebuah kitab yang menadzomkan Jurumiyyah. Maksud menadzomkan yaitu pengarang mengambil materi-materi di dalam Jurumiyyah yang berbentuk prosa, lalu dikreasi ulang menjadi karangan yang berbentuk sajak. Di kalangan bangsa arab sendiri, membuat sajak sudah menjadi sebuah tradisi kepenulisan.

Berkaitan dengan alasan penulisannya, sang muallif telah menyinggung dalam salah satu bait nadzomnya yaitu:

ﻓَﺠَﺎﺀَ ﻣِﺜْﻞَ ﺍﻟﺸَّﺮْﺡِ ﻟِﻠْﻜِــﺘﺎَﺏِ

Nadzom ini terbit seperti halnya penjelasan (bagi matan)

Maknanya adalah nadzom-nadzom ini dibuat atas permintaan salah satu sahabat karib Syaikh al-Imrithi, padahal beliau lebih yakin kalau sahabatnya itu lebih memahami matan (jurumiyah) tersebut dibanding dirinya. Akhirnya beliau pun menyusun nazom imriti dengan ringkas dan memudahkan bagi pemula, serta membuang pendapat marjuh dan menambahkan beberapa bahasan penting.

Keistimewaan Kitab

Meskipun merupakan sebuah kitab nahwu, jika dikaji secara lebih mendalam maka Anda akan menemukan banyak sekali hikmah dan ibroh dari bait-bait yang telah disusun sang muallif. Yang mana hikmah tersebut sangat erat kaitannya dengan motivasi bagi para pembacanya. Contohnya terdapat dalam bait ke 17 yaitu:

اِذِ اْلفَتَى حَسْبَ اعْتِـــقَادِهِ رُفِع *** وَكُلُّ مَنْ لـَمْ يَعْتَقِدْ لَـمْ يَنْتَفِعْ 

Artinya: Idealnya pemuda harus memiliki keyakinan yang tinggi, sebab tanpa keyakinan apapun tidak akan berguna.

Dari bait ini Anda bisa mendapatkan pelajaran bahwa pada intinya, sifat keimanan dan tekad yang kuat harus ditanamkan sejak muda. Tanpa keimanan, keyakinan, dan tekad kuat, apalah artinya hidup kita, semua rintangan akan diisi oleh rasa tidak terima dan keluhan yang tak ada habisnya. Tetaplah berusaha, kemudian serahkan semuanya kepada Allah Swt.

Nah itulah salah satu hikmah yang diambil dari satu bait yang terdapat di imrithi. Yang mana tentu itu hanya sekelumit dari sekian banyak hikmah yang terdapat dalam kitab yang sangat fenomenal ini.

Selain itu kitab Imrithi sudah bertahan selama 5 abad lamanya dan Anda bisa melihat bahwa kitab ini masih eksis dikaji oleh jutaan pelajar bahasa arab. Tentu, ini membuktikan kualitas kitab ini sulit digantikan oleh kitab-kitab yang lebih baru. Dan ini tak hanya berlaku pada Imrithi saja, melainkan kitab-kitab lawas lainnya yang penggunaannya masih berlaku hingga sekarang.

Nah salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kualitas batin para mushonnifnya. Mereka masyhur sebagai orang-orang yang punya keikhlasan luar biasa. Mereka membuat karangan tidak demi kepentingan harta maupun tahta, melainkan lillahi ta’ala. Berbeda dengan di masa sekarang, yakni ketika orang-orang membuat sesuatu untuk kepentingan duniawi. Sehingga karangan yang didasari oleh keikhlasan punya jangkauan manfaat dan keberkahan yang tak ada bandingannya.

Biografi Penulis

Sudah disinggung di atas, bahwa penulis dari kitab ini adalah Syaikh Syafaruddin Yahya. Nama aslinya adalah Yahya bin Nuruddin bin Musa bin Ramadhan bin Umaiarah Syarafuddin al-Imrithi. Beliau masyhur sebagai ulama yang fakih (mendalam ilmu fikihnya), Ushuli (pakar ilmu ushul), nadhim (pengarang nadham), dan Syafii (bermazhab syafii).

Beliau berasal dari desa Imrithi, sebuah tempat yang terletak di timur Mesir. Kata Imrithi, dalam penyebutannya juga disebut dengan Amrithi dengan fathah di huruf ain sebagaimana yang masyhur dikenal, atau dengan kasroh Imrithi sebagaimana ditetapkan oleh al-Zubaidi dalam Tajul Arus min Jawahiril Qamus.

Sebagai seorang ulama, beliau juga mendapatkan julukan guru besar, yang sangat berilmu, memiliki keutamaan, sosok yang shalih, yang mendalam ketakwaannya dan sikap waranya, juga memiliki pemahaman yang mendalam, serta sosok yang gemar memberi nasehat.

Kemudian beliau juga merupakan orang yang sangat rendah hati dan sangat berhati-hati, hingga di akhir bait mukaddimah beliau menyebutkan “Maka kami memohon kepada Sang Maha Mengaruniai agar sekiranya memberikan ganjaran bagi kami, melindungi kami dari sifat riya dan melipatgandakan pahala kami.

Selain Imrithi, beliau juga menelurkan beberapa karya seperti Taisir Fi Nadzmit Tahrir, Nihayatut Tadzrib Fil Nadzmi Ghoyatut Taqrib, dan Tashiluy Turuqot Li Nadzmil Waroqot. Nah karena piawai dalam memainkan tulisan sastra, kebanyakan karangan yang beliau hasilkan ditulis dalam bentuk nadzoman agar mudah dihafal dan dipahami bagi siapa saja yang mau mempelajarinya.

Secara umum, dari ciri-ciri yang bisa dilihat, karya Syeikh memiliki gaya bahasa yang sederhana dan ringan namun sangat indah didengar dan dilafadzkan. Pemilihan bahasa yang sederhana itu dimaksudkan agar jelas maksud ungkapannya.

Tidak diketahui secara pasti mengenai tahun kelahiran beliau. Adapun tahun wafatnya sebagian literatur menyebutkan bahwa beliau wafat pada pada tahun 890 H atau 1485 M dan beberapa literatur lainnya menyebutkan bahwa beliau 998 H atau 1580 M.

Isi Kitab

Secara umum, kitab imrithi ini terdiri dari 254 nadzom. Yang mana nantinya nadzom-nadzom tersebut terbagi dalam beberapa pembagian bab berikut ini:

  • Pendahuluan
  • Al-Kalam (Kalimat Sempurna)
  • Tanda I’rob
  • Tanda I’rob Rofa’
  • Tanda I’rab Nashob
  • Tanda I’rob Jer
  • I’rob Jazam
  • Pasal
  • Isim Nakiroh dan Makrifah
  • Fi’il-fi’il (Kata Kerja)
  • Kembali ke: Gramatika Bahasa Arab
  • I’robnya Fi’il Mudhari
  • Isim-isim yang Rofa’
  • Naibul Fail
  • Mubtadak dan Khobar
  • Kaana dan Saudaranya
  • Inna dan Saudaranya
  • Zhonna dan Saudaranya
  • Na’at (Sifat)
  • Atof
  • Taukid (Pengukuhan)
  • Badal
  • Isim-isim yang I’rab Nashob
  • Masdar (Ma’ul Mutlak)
  • Zhorof (Keterangan Tempat dan Waktu)
  • Hal (Kata Keterangan Keadaan)
  • Tamyiz (Kata Keterangan Jenis)
  • Istisnak (Kata Pengecualian)
  • La yang Beramal seperti Inna
  • Nida’ (Kata Panggilan)
  • Maf’ul Li Ajlih
  • Maf’ul ma’ah
  • Isim-isim yang I’rab Jer
  • Idhofah

Harga Kitab

Berkaitan dengan harga dari kitab yang fenomenal ini, bisa dikatakan harganya terbilang sangat murah dan terjangkau. Berdasarkan pengamatan kami, harga kitab imrithi ini berada di kisaran dari angka 2.200 hingga puluhan ribu rupiah. Perbedaan harga tersebut dipengaruhi dari kertas dan bentuk ukuran kitab.

Selain itu ada juga kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, sunda, dan Indonesia. Terjemahannya pun beragam, ada yang terjemah per kata maupun terjemah per kalimat. Berikut harga kitab imrithi yang kami dapatkan dari beberapa marketplace online:

HargaJenis Kitab
Sekitar Rp. 7.900Syarah Imrithi ‘ala Matn Jurumiyah
Sekitar Rp. 2.200Nadzom Imrithi Saku
Sekitar Rp. 11.000Kitab Imrithi Makna Gandul
Sekitar Rp. 5.000Imrithi Terjemah Sunda
Sekitar Rp. 60.000Kitab Imrithi Makna dan Surah Sunda
Sekitar Rp. 90.000Terjemah Kitab Imrithi
Sekitar Rp. 14.000Imrithi Terjemah Jawa

Penutup

Bagaimana, sudah jelas mengenai synopsis dan profil dari kitab imrithi. Semoga dengan membaca ini Anda akan semakin tercerahkan mengenai kitab yang sangat fenomenal dalam ilmu nahwu ini.

Baca Juga:

Kitab Jurumiyah: Pengertian, Isi, Biografi Pengarang, dan Harganya

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.