Kitab Matan Taqrib: Pengertian, Pengarang, Isi, dan Harganya

Ilmu Fiqih dalam khazanah keislaman merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim. Hal ini dikarenakan ilmu fiqih berkaitan dengan aktivitas perbuatan setiap manusia, khususnya dalam perkara ibadah. Dengan mempelajari fiqih, seseorang akan mampun melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Ia akan terhindar dari kesalahan dan syubhat yang mungkin dapat terjadi jika tidak memiliki pengetahuan mengenai fiqih. Nah salah satu kitab yang menjadi rujukan ilmu fiqih di seluruh dunia, khususnya di Indonesia adalah Kitab Matan Taqrib.

Lantas apa sih sebenarnya kitab matan taqrib itu, apa saja pembahasannya, siapa pengarangnya dan berapa sih harga kitabnya? Penasaran? Simak ulasan kami berikut ini

Pengertian

Matan Taqrib, dalam penamannya memiliki dua nama. Dalam sebagian naskah, kitab ini dinamakan dengan “Matan Taqrîb”, dan dalam sebagian naskah lainnya dinamakan “Ghâyatul Ikhtishâr”, oleh sebab demikian Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi memberikan dua nama untuk kitab syarah Taqrîb yang beliau tulis: Fathul Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâdz at-Taqrîb dan Al-Qawl al-Mukhtâr fî Syarh Ghâyah al-Ikhtishâr. Selain itu kadang kala kitab ini juga dikenal dengan nama Matan Abu Syuja, hal ini sebagai bentuk penghormatan pada sang muallif yaitu Imam Abu Syuja.

Sesuai dengan namanya, kitab ini disusun dengan sangat ringkas, bahasanya tidak terlalu sulit, dan tidak memuat banyak perbedaan pendapat. Sehingga sangat cocok untuk dikaji oleh orang-orang awam yang tidak memiliki dasar ilmu yang kuat. Kemudian karena ringkasnya inilah kitab ini menjadi dasar pembelajaran fiqih dasar bagi para santri hampir di seluruh pesantren yang bercorak tradisional.

Adapun latar belakang penyusunan kitab ini ialah permintaan sebagian sahabat al-Qâdhi Abu Syuja’, agar beliau berkenan untuk menyusun kitab fiqih mazhab Imam Syafii yang ringkas, mudah dihafal, dan gampang dicerna sistematika pembahasannya, khususnya bagi pelajar pemula.

Hingga kini Kitab Matan Taqrîb ini sudah berusia ratusan tahun. Meski demikian, ia tetap eksis hingga saat ini, tak hanya dikaji oleh para pelajar tapi juga diberi syarah (penjelasan atas isi kitab) oleh banyak para ulama. Kemudian dari syarah tersebut, para ulama lain memberikan hasyiah (penjelasan atas syarah), bahkan sebagian ulama lainnya menjadikannya nadham atau uraian dalam bentuk syair.

Diantara syarah matan taqrib yang terkenal dari kitab ini adalah:

  • Fathul Qarîb al-Mujîb karya Ibn Al-Qasim al-Ghâzi,
  • Kifâyatul Akhyâr fî Halli Ghâyatu al-Ikhtishâr karya al-Hishni,
  • An-Nihâyah fî Syarh Al-Ghâyah karya Muhammad Waliyuddin Al-Bashiri,
  • Al-Iqnâ’ fî Halli Alfâdzi Abî Syujâ’ karya Al-Khâtib As-Syirbini.

Kemudian Beberapa syarah Matan Taqrîb diberi hasyiah atau komentar atas penjelasan oleh para ulama, di antaranya adalah:

  • Hâsyiah al-Barmâwi ‘ala Syarh Ibn Qâsim karya al-Barmâwi,
  • Hâsyiah Al-Baijuri ‘ala Syarh Ibn Qâsim al-Ghâzi karya Syekh Ibrahim al-Baijuri,
  • Qûtul Habib Al-Gharîb Tawsyîh ‘ala Fathil Qarîb al-Mujîb karya Syeikh Nawawi Al-Bantani.

Pengarang

Dibalik kitab yang sangat fenomenal ini, tentu saja terdapat pengarang yang keilmuannya sudah tidak bisa diragukan lagi. Ya beliau adalah Syihabuudin Ahmad bin Husain bin Ahmad al-Asfahani al-Syafi’i, populer dengan panggilan Abu Syuja’, berasal dari wilayah Bashroh, Iran.

Beliau dilahirkan di Bashroh antara tahun 433 H/1041 M atau 434 H/1042 M, sebagaimana tertuang dalam kitab Kasyf azh-Zhunun, karya Haji Khalifah, dan kitab Thabaqat Syafi’iyyah, karya Tajuddin As-Subki. Beliau Pernah menjabat sebagai mentri pada dinasti bani Saljuk tahun 447H/1455M, sehingga dikenal dengan julukan Syihabuddunya waddin (bintang dunia dan agama). Di saat itu ia dapat menyebar luaskan agama dan keadilan.

Dalam urusan kebenaran, ia tak pernah gentar akan caci maki, hujatan dan kecaman dari siapapun, baik pejabat atau penjahat. Ketika menjabat sebagai mentri, Abu Syuja’ sangat dermawan. Ia mengangkat sepuluh orang pembantu untuk membagi-bagikan hadiah dan sedekah. Mereka diserahi seratus dua puluh ribu dinar. Uang sebanyak itu dibagi-bagikan kepada para ulama dan orang-orang yang saleh.

Setelah selesai mengemban amanah sebagai pejabat publik dalam bidang agama, Abu Syuja’ memilih jalan zuhud untuk meninggalkan kenikmatan duniawi. Dia hijrah ke Madinah dan menetap di Masjid Nabawi sebagai orang yang merawat majid Nabawi. Dia merapihkan tikar, menyalakan lentera dan membersihkan masjid. Dia juga merawat kamar (hujrah) Rasulullah. Abu Syuja’, menjalani pengabdiannya hingga wafat.

Imam Abu Syuja’ meninggal sekitar tahun 593 H/1166 M tepatnya pada usia 160 tahun. Di masa tuanya, tidak ada satupun anggota tubuhnya yang mengalami cedera. Fisik tetap kuat. Orang-orang sering bertanya terkait hal itu, dan Abu Syuja’ menjawabnya: “Kami menjaganya (dari dosa) ketika masih muda, sehingga Allah menjaganya ketika kami tua.”

Isi Kitab

Secara umum Matan Taqrîb memuat 17 pembahasan (kitab), yang di dalamnya terdapat pasal-pasal. Berikut urutan pembahasan kitab ini dari awal hingga akhir:

Pendahuluan

Taharah (Bersesuci)

  • Kulit yang Disamak
  • Hukum Siwak
  • Fardhu Wudhu Ada 6
  • Sunnah Wudhu Ada 10
  • Hukum Istinjak
  • Yang Sunnah Saat Kencing dan BAB
  • Yang Membatalkan Wudhu
  • Yang Mewajibkan Mandi Besar
  • Wajib dan Sunnahnya Mandi
  • Keadaan yang Disunnahkan Mandi
  • Mengusap Khuf (Kaus Kaki)
  • Tayamum: Syarat, Rukun, Sunnah
  • Pembatal Tayamum
  • Najis
  • Haid, Nifas, Istihadoh
  • Haram sebab Haid dan Nifas
  • Haram sebab Junub
  • Haram sebab Hadas Kecil

Shalat

  • Shalat Lima Waktu
  • Syarat Wajib dan Shalat Sunnah
  • Syarat Sahnya Shalat
  • Rukun dan Sunnah Shalat
  • Sunnah Hai’at Shalat
  • Beda Pria dan Wanita dalam Shalat
  • Yang Membatalkan Shalat
  • Jumlah Rakaat Shalat Wajib
  • Fardhu, Sunnah Ab’adh, Sunnah Hai’at
  • Waktu Tahrim Shalat Sunnah
  • Shalat Berjamaah
  • Shalat Musafir: Jamak dan Qashar
  • Syarat Shalat Qashar
  • Syarat Shalat Jamak
  • Shalat Jumat
  • Syarat Pelaksanaan Jumat
  • Rukun Jum’at
  • Sunnah-nya Jumat
  • Shalat Idul Fitri dan Adha
  • Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
  • Shalat Minta Hujan (Istisqo)
  • Shalat Khauf
  • Hukum Cincin Emas dan Baju Sutera
  • Memandikan dan Mengkafani Mayit
  • Tata Cara Shalat Jenazah

Zakat

  • Zakat Unta
  • Zakat Lembu
  • Zakat Kambing
  • Zakat Harta Berserikat
  • Zakat Emas dan Perak
  • Zakat Pertanian
  • Zakat Perdagangan
  • Zakat Fitrah
  • Orang Yang Menerima Zakat

Puasa

  • Syarat Wajib Dan Rukun Puasa
  • Yang Membatalkan Puasa
  • Yang Disunnahkan Saat Puasa Ada 3
  • Haram Puasa Pada Hari Yang Lima
  • Bersetubuh pada Siang Ramadhan
  • Mati Punya Hutang Puasa
  • Orang Tua dan Sakit Para Boleh Tidak Puasa
  • Wanita Hamil dan Menyusui yang Tidak Puasa
  • I’tikaf

Haji dan Umroh

  • Syarat Wajib Haji
  • Syarat / Rukun / Tata Cara Haji
  • Rukun Umrah
  • Wajib Haji
  • Sunnahnya Haji
  • Larangan Saat Ihram
  • Denda Haji

Jual Beli

  • Macam-Macam Jual Beli
  • Bab Riba
  • Khiyar (Memilih)
  • Akad Salam
  • Gadai
  • Yang Dilarang Bertransaksi (Al Hajr)
  • Perdamaian (Suluh)
  • Hiwalah
  • Dhaman
  • Kafalah
  • Akad Syirkah
  • Wakalah (Perwakilan)
  • Ikrar
  • Pinjam Meminjam
  • Ghasab
  • Syuf’ah
  • Hutang
  • Siraman
  • Sewa
  • Ju’alah
  • Bagi Hasil Tanaman
  • Menghidupkan Bumi Mati
  • Waqaf
  • Hibah
  • Barang Temuan (Luqatah)
  • Merawat Luqotoh
  • Barang Titipan

Hukum Waris

  • 10 Golongan Ahli Waris Laki-laki
  • 7 Golongan Ahli Waris Perempuan
  • 5 Golongan Ahli Waris yang Selalu Dapat Warisan
  • 7 Golongan Tidak Berhak Mendapat Warisan
  • Ahli Waris Asobah
  • Bagian Pasti dalam Warisan
  • Wasiat

Kitab Nikah

  • Hukum Nikah
  • Hukum Pria Memandang Wajah Wanita
  • Syarat Sahnya Akad Nikah
  • Daftar Urutan Wali Nikah
  • Melamar (Khitbah)
  • Wanita Mahram
  • Hukum Menyebut Mahar
  • Hukum Walimah Pernikahan

Talak

  • Gugat Cerai (Khuluk)
  • Cerai Talak
  • Jumlah Talak Suami
  • Talak Raj’i dan Talak Bain Kubro
  • Ila’
  • Zhihar
  • Qadzaf (Tuduhan Zina)
  • Wanita Iddah
  • Hak Wanita Iddah Raj’i
  • Iddah Budak Amat
  • Kerabat Sesusuan
  • Nafkah Keluarga
  • Hak Asuh Anak

Jinayat (Pidana)

  • Diyat
  • Klaim Darah

Hudud (Hukuman Pidana)

  • Hukuman Zina
  • Hukuman Tuduhan Zina
  • Hukuman Peminum Alkohol
  • Hukuman bagi Pencuri
  • Hukuman Begal
  • Hukuman Menyakiti Sesama
  • Hukuman Pemberontak
  • Hukuman Murtad
  • Hukuman Tidak Shalat

Jihad

  • Membunuh Lawan dalam Perang
  • Pembagian Harta Fai’
  • Jizyah (Pajak Non-Muslim)

Sembelihan dan Buruan

  • Halal Haram Binatang
  • Kurban
  • Akikah

Lomba dan Memanah

Nadzar dan Sumpah

Hakim dan Saksi

  • Syarat Hakim
  • Syarat Pembagi
  • Barang Bukti
  • Syarat Saksi
  • Hak Allah dan Hak Manusia

Memerdekakan Budak

  • Ahli Waris Wala’
  • Budak Mudabbar
  • Budak Mukatab
  • Ummu Walad

Harga Kitab

Berkaitan dengan harga dari kitab yang fenomenal dalam ilmu fiqih ini, bisa dikatakan harganya terbilang sangat murah dan terjangkau. Berdasarkan pengamatan kami, harga kitab matan taqrib ini berada di kisaran dari angka 3.400 hingga puluhan ribu rupiah. Perbedaan harga tersebut dipengaruhi dari kertas dan bentuk ukuran kitab.

Selain itu ada juga kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, sunda, dan Indonesia. Terjemahannya pun beragam, ada yang terjemah per kata maupun terjemah per kalimat. Tak ketinggalan ada juga yang kitabnya sudah di logat, baik logat sunda maupun jawa.

Berikut harga kitab matan taqrib yang kami dapatkan dari beberapa marketplace online:

HargaJenis Kitab
Sekitar Rp. 3.400Matan Ghoyah wa Taqrib Cet Alaydrus
Sekitar Rp. 20.000Terjemah Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib
Sekitar Rp. 15.000Matan Ghoyah wat Taqrib Makna Gandul
Sekitar Rp. 8.500Matan Taqrib Terjemah Sunda
Sekitar Rp. 35.000Kitab Dalil Taqrib Terjemah Per Kata
Sekitar Rp. 17.800Matan Al Ghoyah wa Taqrib – Dar Ibnu Jauzi
Sekitar Rp. 10.000Matan Taqrib HVS Putih Cet Toko Imam Surabaya
Sekitar Rp. 9.500Kitab Saku Matan Ghoyah Wa Taqrib
Sekitar Rp. 24.000Matan Taqrib Terjemah Jawa Pegon dan Indonesia

Penutup

Bagaimana, sudah jelas mengenai synopsis dan profil dari kitab Matan Taqrib. Semoga dengan membaca ini Anda akan semakin tercerahkan mengenai kitab yang sangat fenomenal dalam ilmu nahwu ini.

Baca Juga:

Kitab Kuning: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Photo of author

Rifqi

Saya adalah orang yang hidup di lingkungan pesantren dan sangat mencintai suasana keagamaan di sana. Saya merasa sangat senang ketika mempelajari ilmu agama dan merasa bahwa itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup saya.